1.1 LATAR
BELAKANG
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga
dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas yang berbeda-beda.
lmu atau ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu
lingkungan atau Environmental Science (ES) adalah ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu,terutama ekologi, yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah
yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup khususnya manusia dengan
lingkungan.
Sehingga
cakupan Ilmu lingkungan adalah meliputi hubungan interaksi yang sangat
kompleks, antara komponen – komponen fisik, kimia dan biologi yang ada
dilingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan
ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Untuk memudahkan mempelajarinya
dilakukan berbagai pendekatan, antara lain: homeostasis, energi,
kapasitas,simbiosis, sistem, dan model.
Ilmu
lingkungan merupakan penjabaran dari Ekologi dan Ekologi merupakan dasar
dariilmu lingkungan. Adapun perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalaha
danya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan
menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap
alam.Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung
jawab,dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Pengetahuan
lingkungan merupakan pengetahuan yang mengkaji hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya dalam hubungannya dengan dampak kehidupan manusia serta berupaya
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sementara ada ahli yang memasukkan
pengetahuan lingkungan ini ke dalam lingkup ilmu pengetahuan (science) namun
ada pula yang memasukkan ke dalam lingkup pengetahuan (knowledge),
masing-masing memiliki alasan tersendiri.
Sebagaimana
diketahui, ilmu pengetahuan adalah suatu kegiatan mencari kebenaran dengan
objek tertentu yang konkret dengan bidang kajian yang khas yang memiliki metod
ilmiah yang sistematis, obyektif, konsisten dan berlaku umum/universal.
Sedangkan pengetahuan adalah pencarian kebenaran berdasarkan pengalaman dan
bidang kajian yang belum jelas serta belum menggunakan metode yang sistematis,
cenderung subyektif dan kurang konsisten. Pengetahuan juga dapat melalui
intuisi, prasangka dan trial and error. Pada kegiatan yang semula digolongkan
pengetahuan dimasukkan ke dalam kegiatan ilmiah.
Ruang lingkup
pengling meliputi segala permasalahan yang melingkupi umat manusia yang terdiri
dari lingkungan biotik, abiotik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.
Menurut St. Munajat Danu Saputra dalam Darsono, lingkungan adalah semua benda
dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkat perbuatannya, yang
terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup
serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
1.2 EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN &
ORGANISASI - RUANG LINGKUP EKOLOGI LINGKUNGAN
1. PENGERTIAN EKOLOGI LINGKUNGAN
a.
Difinisi Ekologi
Asal kata ekologi:
Oikos: tempat tinggal,
rumah
tangga,
penyokong
kehidupan
Logos: ilmu pengetahuan
Ekologi: hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan rumah tangga sistem penyokong kehidupan
Jadi ekologi mempelajari:
1)
Hubungan timbal balik antara organisme dengan
tempat tinggalnya
2)
Saling mempengaruhi antara jenis organisme
3)
Interaksi antara unsur unsur penyusun tempat tinggal
Komponen Penyusun Ekologi
1)
Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik)
meliputi: flora, fauna, mikroorganisme, manusia
2)
Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik /
geofisik) meliputi: tanah, air, udara
Jadi difinisi
Ekologi:
Hubungan antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup dan makhluk hidup denngan tempat tinggalnya, dengan
penjelasan sebagai berikut:
►
Ekologi diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari satu organisme hidup atau sekelompok organisme hidup dengan
lingkungannya
►
Ekologi yang mempelajari organisme secara
individu disebut autekologi, sedangkan ekologi yang mempelajari sekelompok
individu disebut sinekologi
►
Lingkungan hidup terutama dikaji dalam ilmu
lingkungan yang merupakan ekologi terapan (applied ecology) dengan
tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam
lingkungan hidup
►
Dalam ekologi hubungan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya bersifat obyektif, manusia dipandang sama dengan makhluk
hidup lainnya
►
Dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan
makhluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan
bersifat subyektif ( ekologi= environmental biology dan ilmu lingkungan= environmental science)
►
di dalam
ekologi interaksi bukan hanya hanya antara organisme dan komponen abiotik
tetapi juga antara organisme hidup itu sendiri. Interaksi dapat terjadi
diantara organisme yang sejenis (populasi)
a. Hubungan antar ilmu ilmu biosains:
►
Hubungan antar cabang (interdisiplin) ilmu
seperti yang disebutkan di slide sebelumnya, dapat dilihat pada fenomena yang
terjadi di Inggris
► Sampai abad ke 13 di
London khususnya, Inggris umumnya, terdapat sejenis belalang yang badan dan
sayapnya berwarna putih namanya Locusta alba
►
Belalang ini hinggap pada dinding dinding
bangunan, yang pada saat itu berwarna putih
►
Dengan melaksanakan mimicry seperti, belalang putih tidak terlihat dengan
jelas oleh burung pemangsanya
►
Pada abad ke 20 saat pemakaian batubara untuk
pembangkit listrik tenaga uap (pltu) dan kegiatan industri meningkat pesat,
pencemaran di kota London mencapai puncaknya. Udara yang tercemar itu
mengandung belangkin atau ter (tar), yaitu butiran arang yang amat kecil
sekitar satu mikrometer (0,001 mm) yang bercampur air (Kupcella & Hyland,
1990)
►
Zat pencemar tersebut telah merubah warna dinding
bangunan dari putih menjadi abu abu bahkan ada yang hitam
► Ternyata apabila
dicermati ada jenis belalang lain yang warnanya tidak putih seperti pada awal
abad ke 13 dulu yang warnanya berubah dari putih menjadi abu abu atau hitam,
selanjutnya dinamai Locusta grisea dan Locusta nigrita
►
Terlihat bahwa warna yang merupakan salah satu
ciri morfologi telah berubah
►
Bersamaan dengan perubahan morfologi ini telah
merubah pula nama belalang atau telah terjadi perubahan dalam taksonomi
►
Perubahan yang berlangsung perlahan dari abad 13
sampai abad 20 atau sekitar 700 tahun itu disebut pula sebagai evolusi
►
Uraian tersebut di atas memperlihatkan keterkaitan
atau hubungan antar ilmu ilmu biosains
b. Hubungan antar ilmu ilmu fisikosains:
Kegiatan pertambangan
yang mengambil bahan mineral dari dalam tanah menggunakan pengetahuan geologi
pertambangan. Pada pertambangan emas, tembaga, dan perak oleh PT, Freeport
Indonesia (PTFI) umpamanya, galian tersebut mengandung limbah yang disebut tailing.
Tailing PTFI dibuang ke sungai
aykwa yang menimbulkan pencemaran perairan (Anonimus, 1998)
►
Kerusakan ekosistem ini menimbulkan masalah
lingkungan apabila dikaji dari sudut pengetahuan hidrologi
►
Terlihat dari kejadian di atas seolah terkait
pula antara sesama pengetahuan fisikosains, dalam hal ini antara geologi dan
hidrologi
►
Jika dikaji lebih dalam ternyata lingkungan
perairan yang tercemar dapat mempengaruhi biota yang hidup didalamnya, misalnya
ikan
►
Apabila air yang jernih menjadi tercemar maka
ikan mas yang semula berwarna merah akan berubah menjadi pucat atau kuning
keputihan (Tandjung, 1994)
►
Konsep ekologi, hubungan timbal balik antara
organisme dan lingkungannya terlihat pada fenomena di atas
►
Jadi organisme dipelajari melalui biosains
atau ilmu lingkungan kehayatan, habitat
dikaji dengan fisikosains atau ilmu lingkungan kebendaan
Lingkungan Hidup (UUPLH No.23 tahun 1997):
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya
Dengan demikian lingkungan hidup (live
environment) disusun oleh tiga komponen atau abc environment yang meliputi:
- A (Abiotic
environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur –unsur air,
udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya
- B (Biotic
environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur
hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri
- C (Cultural
environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi BudaYa
serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi
dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan
tersebut, seperti berikut ini:
► Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu
saja sangat menyokong kehidupan manusia (C)
► Di negara yang penduduknya telah mempunyai
kemampuan ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol
► Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya,
dan fungsinya sebagai tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem
sosekbudnya. Karena itu kedua komponen tersebut digabung menjadi satu komponen
dengan nama biofisik, sebagai satu sistem penyokong kehidup
Organisasi dan ruang lingkup Ekologi Lingkungan
► Ekologi lingkungan mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup denngan rumah tangga sistem penyokong kehidupan
► Komponen penyusun ekologi adalah komponen abiotic
(misalnya tanah, air, udara dan lainnya) dan komponen biotic (mikrobia,
tanaman, tumbuhan dan manusia sebagai individu)
► Ekologi adalah dasar ilmu lingkungan yang
menghubungkan biosains (ilmu lingkungan kehayatan / life environmental
science) fisikosains (ilmu lingkungan kebendaan / physical environmental science)
► Ruang lingkup dan organisasi ekologi mulai
dari: organisme, populasi, komunitas, ekosistem, ekosfer dan bumi
► Populasi: kelompok individu individu organisme yang
sejenis yang menempati suatu tempat pada suatu waktu
►
Komunitas: beberapa
populasi yang mendiami suatu tempat
secara bersama sama
► Ekosistem: interaksi secara timbal balik antara komunitas dengan
komponen abiotiknya.
1.1
MASALAH KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
1.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut uu
pengelolaan lh no.23 1997 Pencemaran lingkungan adalah masuknya / dimasukannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga
kualitas lingkungan turun, sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang / tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
- Pencemaran
oleh makhluk hidup
a.
Eceng gondok (Eichornia crassipes)
Tumbuh didanau yang berfungsi:
PLTA, irigasi, perikanan.
Sifat alami eceng gondok:
·
Sambil menyerap unsur hara di air, terjadi pula penyerapan air dan
penguapan melalui daun (evapotranspirasi
atau penguap peluhan).
·
Dapat menyerap oksigen terlarut di
air sehingga kadarnya berkurang (hypoxia) atau oksigen terlarut habis (anoxia).
·
Karena punya kemampuan menyerap materi sehingga tanaman ini dan tumbuhan
air lainnya digunakan untuk mengatasi pencemaran organik di perairan.
a.
Bakteri coli
Meruapakan indikator pencemaran tinja, karena bakteri coli berasal dari
saluran pencernaan (colon) manusia dan hewan vertebrata
- Pencemaran
oleh zat
Zat: suatu unsur kimia terlarut di air atau
cairan lain dalam bentuk ion-ion
terutama ion logam
zat input tubuh
manusia: metal merkuri (CH2Hg)
Didalam tubuh manusia hanya ion merkuri yang merusak system syaraf, dan bila kena janin di rahim ibu
menyebabkan bayi lahir cacat jasmani dan IQ rendah (minamata)
Keracunan logam kadmium / cd (itai- itai):
Ø
Fase awal: warna kuning pada gigi,
kemampuan mencium bau hilang, mulut kering
Ø
Jumlah sel darah merah menurun terjadi kerusakan sum-sum tulang
Ø
Metabolisme ca terganggu diikuti melembeknya tulang dan patah tulang sehingga terjadi deformasi kerangka
tulang
- Pencemaran
oleh energi:
Energi berupa
panas ( panas yang terbawa air bekas
pendinginan mesin pabrik) dan energi berupa suara (pabrik,motor penggerak)
- Pencemaran oleh komponen kimia
Komponen kimia: ikatan kimia berupa
Ø
Pestisida (insektisida, rodentisida, nematosida, herbisida, fungisida).
Ø
Pupuk yang berlebihan
Ø
Limbah industri
KLASIFIKASI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
- Pencemaran
lingkungan oleh kegiatan rumah tangga dan perorangan
a. Kegiatan perorangan
Merokok
perokok pasif
Ø Gas CO (mengandung CD, NI, dan logam lain tergantung kondisi tanah
tempat tumbuhnya tanaman tembakau.
Ø NI dan CD diduga penyebab kanker paru-paru.
Ø Gas co bereaksi dengan hb darah dapat
menimbulkan keracunan darah.
Ø
Tar dan nikotin merusak jaringan paru paru.
b. Kegiatan
rumah tangga
Sampah rumah tangga berasal dari semua keperluan dapur dan bahan bahan untuk membungkus dan dikelompokan menjadi 2:
1). Sampah organik
Mudah terurai bila ditimbun, contoh :
tumbuh-tumbuhan dan hewan
2).
Sampah anorganik
Sulit terurai bila ditimbun, contoh:
Gelas ±
1 juta tahun
Plastik ± 240 tahun
Logam ± 100 tahun
Aluminium ± 500 tahun
Timah ± 100 tahun
- Pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian: pembukaan lahan penanaman, pemakaian
pupuk dan pestisida, kegiatan waktu panen, pasca panen.
a.
Pembukaan lahan
•
pembukaan lahan secara besar-besaran dengan alat berat (menimbulkan
kebisingan)
•
Keterlambatan menanam : menimbulkan erosi pada musim hujan dan menyebabkan
gangguan kehidupan perairan dan terjadi sedimentasi
b. Kegiatan pertanian
·
pemupukan berlebihan: menimbulkan eutrofikasi
·
Pemakaian
pestisida berlebihan: buah & sayuran terkontaminasi.
c. Kegiatan
panenpencemaran akibat sisa panen
Jerami (media jamur merang dan bahan baku
kertas) sisa sayuran dan buah yang busuk (makanan ternak
dan kompos)
d. Kegiatan pasca panen
Pencemaran akibat proses pengolahan hasil panen:
sekam (penggilingan padi) kulit buah dan
biji (industri pengalengan buah).
3. Pencemaran
lingkungan akibat kegiatan industri
a.
Pencemaran
air
·
Parameter fisik: bau rasa, suhu,
DHL, partikel padat terlarut,
kekeruhan
·
Parameter kimia:
ph, DO, COD,BOD, logam berat, NO3, CL
·
Parameter biologi: angka kuman, e
coli
b.
Pencemaran udara
Limbah gas: SO2, NOX, CO,
aldehid, metan, asap, jelaga, dll
4. Pencemaran oleh kegiatan transportasi
a. Pencemaran oleh suara/kebisingan
·
Merupakan gangguan
bagi kegiatan yang butuh ketenangan
·
Secara fisiologis kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran, menaikan
denyut jantung dan tekanan darah dan emosi
b. Pencemaran
oleh gas buang kendaraan
·
Gas buang: CO, SO2, NOX,
Pb, CHO
·
Dampak pada kesehatan manusia: mata pedih, iritasi hidung, gangguan pada
paru-paru
Limbah akan berbahaya bagi kesehatan manusia,
terutama limbah bahan beracun dan berbahaya. Merupakan suatu pertanyaan bahwa
manusia dapat bertahan terhadap bermacam macam parasit, tetapi terhadap bahan
beracun dan berbahaya manusia tidak tahan. Ketahanan yang dimiliki oleh manusia
tersebut disebabkan manusia dapat membentuk
sistem kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan organisme. Dilain
pihak terhadap bahan beracun dan berbahaya seperti pestisida (misalnya DDT)
tubuh manusia tidak dapat membentuk sistem kekebalan. Hal ini dapat dilihat
dari gambar 11, yang memperlihatkan semakin meningkatnya kematian yang
disebabkan oleh kanker yang sebagian besar ditimbulkan oleh bahan beracun dan
berbahaya. Pada gambar tersebut ditunjukan bahwa mortalitas yang disebabkan
oleh tbc, tipus dan dipteri menurun tajam dari tahun ke tahun.
Memang ada perbedaan antara penyakit organismik
(disebabkan organisme seperti virus, bakteri) dan penyakit lingkungan
(disebabkan bahan beracun berbahaya). Perbedaan tersebut disebabkan oleh
substansi penyusun penyebab penyakit dan kemampuan tubuh manusia menghadapinya.
Organisme terdiri dari substansi organik seperti karbohidrat, lemak, protein,
sedangkan bahan berbahaya dan beracun terdiri dari beberapa atom C saja.
Sistem kekebalan tubuh dapat menyerang parasit, bakteri, versus yang
terbentuk antara lain:
1. Ribuan asam amino
2. Atom C
Tubuh tidak berdaya terhadap zat kimia beracun
(misal DDT) yang terdiri dari hanya 14 atom C, 9 atom H, 5 atom Cl.
•
Molekul protein: terdiri dari ratusan asam amino
•
Molekul karbohidrat: merupakan kombinasi banyak gula sederhana
•
Molekul lemak: terdiri ratusan asam
lemak
Teori molekuler:
-
Parasit, bakteri, virus
terdiri dari ratusan sampai ribuan atom C
- Zat
kimia DDT hanya terdiri: 14 atom C, 9 atom H, 5 atom Cl
Sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat
mendeteksinya
MANUSIA (Homo erectus)
Sejak dua juta tahun yang lalu telah mengenal dan telah beradaptasi terhadap
lingkungan organisme parasit, bakteri,
virus. Sementara manusia baru mengenal DDT
sejak tahun 1940
Teori evolusi dan adaptasi
Waktu evolusi 2 juta tahun, tubuh manusia beradaptasi terhadap parasit,
bakteri, virus yaitu dengan membentuk sistem kekebalan tubuh. Sedang waktu
puluhan tahun belum cukup bagi tubuh manusia untuk membentuk sistem kekebalan
terhadap zat-zat kimia.
Bahan Berbahaya
Beracun (B3):
Semua bahan / senyawa baik padat,cair ataupun gas yang mempunyai potensi
merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifatyang
dimiliki
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Bersifat reaktif
- Beracun
- Menyebabkan infeksi
- Bersifat korosi
3.
MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL
Krisis ekologi: istilah yang sering digunakan untuk
menyebut suatu masalah menyangkut gangguan ekosistem. Masalah lingkungan global
saat ini ditandai oleh pencemaran yang terjadi hampir diseluruh dunia
Krisis ekologi terkait dengan masalah lingkungan global:
1. Perubahan
tingkat pertumbuhan penduduk dunia
Perubahan tingkat
pertumbuhan penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi. Jika penduduk bertambah
maka eksplorasi sumber daya meningkat. Pada akhir abad ke 20, penduduk bumi
sudah bertambah lebih dari tiga kali lipat, dan gross world product menjadi sekitar 20 kali. Konsumsi minyak bumi
menjadi lebih dari 10 kali lipat, dan penggunaan energi lebih dari 15 kali
penggunaan awal abad ini. Hal ini berdampak pada lingkungan hidup (ABC
environment).
2. Limbah
bahan berbahaya beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya beracun yang sangat ditakuti
adalah limbah dari industri kimia, misalnya pestisida dan sampah radioaktif.
Amerika serikat negara penghasil limbah B3 yang terbesar di dunia yaitu 264
juta ton setiap tahunnya. Limbah tersebut terdiri dari residu yang mengandung
logam berat dan senyawa organik, misalnya
DDT yang dipakai untuk melindungi tanaman dan tumbuhan dari serangan
hama. Pencemaran lingkungan yang terjadi lebih diperparah lagi dengan pemakaian
DDT di usa dan kanada sangat berlebihan, sehingga membunuh burung dan ikan
tidak hanya di usa bahkan sampai amerika selatan (Nebel, 1991). Amerika serikat
butuh biaya 20-100 milyar dollar untuk membersihkan 200-10.000 tempat
pembuangan limbah. Pencemaran lingkungan yang menjadi ciri masalah lingkungan
di negara industri kini telah memasuki negara berkembang, hal ini disebabkan
karena:
a.
Pertumbuhan yang sangat pesat sekali
di awal abad 20 sejalan dengan perkembangan ekonomi telah menimbulkan dampak
lingkungan.
b.
Adanya gerakan ekologi dangkal,
negara maju mengekspor pencemaran ke negara berkembang.
Negara maju dengan dalih mengekspor teknologi
canggih ke negara berkembang, membangun industri yang menghasilkan limbah B3, antara lain CO,
O3 dan SO2, yang menjadikan kawasan industri sebagai
sumber pencemar.
3. Pergeseran alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari
negara industri ke negara berkembang.
Berdirinya gerakan ekologi dangkal (shallow
ecology movement) tahun 1980 an yang berpedoman:
a.
Pencemaran harus dikurangi dan atau
disingkirkan
b.
Pemakaian sumber daya harus dihemat demi kepentingan negara negara industri
Yaitu dengan cara:
·
Negara industri mengekspor teknologi ke negara berkembang dengan membangun
industri yang menghasilkan limbah berbahaya.
·
Negara industri mengeksport pestisida yang sudah tidak boleh dipakai di
negaranya seperti insektisida organochlorin (ddt, aldrin, dieldrin, heptachlor,
endrin), insektisida organofosfat (diazinon, malathion).
4.
Menyebarnya dampak lokal menjadi global
a. Meledaknya
reaktor pusat listrik tenaga nuklir Chernobyl 29 april 1986, radiasi terdeteksi di swedia, denmark dan negara
eropa lainnya, baru 12 jam kemudian pengumuman tv moskow menyikapi musibah ini
•
Penyebab
meledaknya reaktor Chernobyl adalah kelalaian manusia (human error)
•
Pada saat
pengujian kerja turbin turbin pabrik, dalam latihan menghadapi keadaan darurat
(emergency), terlalu banyak sistem pengaman dimatikan. Hal ini
menyebabkan aliran air pendingin menurun dengan cepat dan 200 ton uranium
menjadi panas sampai 2800 derajat celcius, yang kemudian menimbulkan ledakan
dasyat
•
Pada saat itu,
1700 ton graphite pijar membumbung ke udara, uranium fuel meleleh sambil
melepaskan isotop isotop dan jika ditinjau dari toksikologi radioaktivitas
sangat tinggi tingkat racunnya
•
Isotop tersebut terdorong ke atas oleh panas dan disirkulasikan ke seluruh
penjuru
Akibat
bencana Chernobyl:
- Korban meninggal kurang lebih
2000 orang, penduduk sekitar terancam radiasi, sehingga terancam
kanker dan bayi cacat
- Lahan pertanian seluas 150 km
terkontaminasi, tidak mungkin
di gunakan selama puluhan
tahun, kecuali jika topsoil dihilangkan
- Penduduk sekitar area pabrik
terkena radiasi 20-100 rem, sehingga terancam kanker dan melahirkan
bayi cacat
- Angin saat itu bertiup ke arah barat laut wilayah pertanian dan
peternakan, sehingga tanaman dan hewan hewan ternak di ukrania rusak
b. Tragedi
Bhopal India
Pabrik insektisida karbaril di Bophal bocor,
mengeluarkan methyl isocyanate / mic (3 Desember 1984). Tengah malam
memasuki dinihariawan kabut (smog) methyl isocyanate menutupi
bumi setinggi 35 m. Pengobatan korban diragukan dan tidak memadai, sampai tahun
1985 tidak ada penyembuhan, dan penderita yang terkontaminasi mic meningkat (Miller,
1985). Ribuan hewan mati
dan membusuk di jalan jalan. Menyebabkan 2500 orang meninggal, 200.000 orang
sakit dan 17.000 orang menderita sakit paru paru permanen
Penyebab
bencana Bhopal:
·
Kepadatan penduduk
di India, yang menyebabkan tempat tinggal terdesak ke buffer zone di
sekitar pabrik. Disamping itu menyadari perlunya penggunaan pestisida untuk
peningkatan produksi pangan, pabrik pestisida didirikan.
·
Union carbide menimbun methyl isocyanate dalam jumlah besar, sistem pendingin dan
tanki pengontrol tidak bekerja, tidak mempunyai emergency plan,
dansangat dekat dengan pemukiman
·
Tanggal 2 desember
1984 menjelang tengah malam 450-900 liter air dipompakan ke tangki methyl
isocyanate untuk membuat insektisidasevin.Suhu dan tekanan
dalam tanki meningkat serta mengakibatkan tanki meledak dengan melepaskan
22.500 kg bahan berbahaya dan beracun (B3)
ke udara.
5. Pencemaran
tidak mengenal batas negara (pollution knows no national boundary)
a. Hujan asam
b. Lubang ozon
c. Efek rumah kaca danpemanasan global
a. Hujan
asam
•
Hujan dengan pH
lebih kecil dari 5,6
•
Air hujan menjadi
asam karena terkontaminasi oleh sulfur dioksida (SO2) dan oksida
nitrogen (NOx)
•
Sumber SO2 yang utama adalah industri dengan bahan bakar
batubara, dan sumber nox yang terbesar adalah kendaraan bermotor
•
Akibat hujan asam, dapat merugikan: ekosistem, danau, hutan, tanaman
pertanian dan bangunan
Hujan asam dimulai
prosesnya dengan terbentuknya smog
Smog
Merupakan kabut
sangat beracun bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Banyak terdapat pada daerah
daerah industri. Terbentuknya smog menurut Haagen-Smith, sebagai berikut:
Sinar Matahari
(UV)
O3
+ SO2 SO3,
Asam
Hidrokarbon Aldehid, PAN,
Smog: SO3,
Asam, Aldehid, PAN
b. Lubang ozon
Disebabkan oleh senyawa kimia freon / chlorofluorocarbon (CFC) yang
merusak lapisanozon stratosfer. Lapisan ozon
yang merupakan pelindung bumi ada pada
ketinggian 15-35 km dari permukaan
bumi. Lapisan ozon menjadi penyaring sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet jenis
c (uv-c) sangat berbahaya bagi kehidupan, dan pada manusia dapat menimbulkan
kanker kulit. Apabila lapisan ozon rusak oleh CFC maka sinar uv-c akan sampai
ke bumi (Tandjung, 1993).
Peristiwa pembentukan lubang ozon:
Musim dingin di antartika ditandai daerah lapisan
ozon yang me dibatasi pusaran angin(vortex) terlihat keadaan udaranya jadi hening dan
terisolasi dari daerah sekitar disebut containment
vessel yang merupakan daerah perusakan ozon utama karena:
1. CFC nya berkadar rendah, sedangkan CLO (Khlor
Monoksida) tinggi
CLO: terbentuk dari CL hasil perombakan CFC
2. Korelasi negatif antara kadar ozon dan CLO
Reaksi perusakan ozon oleh CFC
(rantai reaksi ClOx):
CCL2F2 + UV CL + CCLF2
CL + O3 CLO
+ O2
CL + O CL
+ O2
Efek umah kaca dan pemanasan global:
Ø
Efek rumah kaca terjadi karena
semakin banyak gas CO2 di angkasa
Ø
Sinar matahari yang sampai ke bumi dipantulkan kembali ke permukaan bumi,
sehingga bumi semakin panas
Ø
Dikhawatirkan es dan salju di kutub dapat mencair pada saat kenaikan suhu
bumi dan akibat terjadi banjir planet
Ø
Dalam 100 tahun kadar gas CO2 meningkat dari 29000 ppb menjadi
350.000 ppb (Tandjung, 1999)
Ø
Ada pendapat bahwa sumbangan gas CO2 terhadap efek rumah kaca
sekitar 50 %, dan penyebab lain adalah gas methana (15 %), cfc (13%)NOX
(9%) dan gas stratosfer (13%)
RANGKUMAN
•
Pencemaran
lingkungan: masuknya / dimasukannya makhluk hidup, zat, energy dan atau komponen lain kedalam
lingkungandan atau berubahnya tatanan lingkunganoleh kegiatan manusia atau
proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun, sampaike tingkat tertentu
yang menyebabkanlingkungan menjadi
kurang / tidak dapatberfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UUPLH no.23
tahun 1997)
•
Merupakan suatu pertanyaan bahwa manusia dapat bertahan terhadap bermacam
macam parasit, tetapi terhadap bahan beracun dan berbahaya manusia tidak
tahanketahanan yang dimiliki oleh manusia tersebut disebabkan manusia dapat
membentuk sistem kekebalan terhadap
penyakit yang disebabkan organisme
•
Masalah lingkungan global mencakup: pertama, perubahan tingkat pertumbuhan
penduduk; kedua, limbah bahan berbahaya beracun (b3); ketiga, pergeseran
alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari negara industri ke
negara berkembang; keempat, menyebarnya dampak lokal menjadi global.
1.4
ETIKA LINGKUNGAN
Etika
lingkungan hidup berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam serta
hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan (etika ekologi)
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua
unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Prinsip etika ekologi adalah: semua
bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk
menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang.
Etika
lingkungan dapat dibedakan menjadi etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada
mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika
pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk
kepentingan semua mahluk. Etika ekologi dapat dibedakan menjadi etika ekologi
mendalam dan etika ekologi dangkal.
Etika Ekologi Dangkal
Etika
ekologi dangkal merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan fungsi
lingkungan sebagai sarana penyelenggaraan kepentingan manusia dan bersifat
antroposentris. Etika ekologi dangkal biasa diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik. Dalam hal ini,
alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Poin-poin
penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
- Manusia
terpisah dari alam.
- Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
- Mengutamakan
perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
- Kebijakan
dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
- Norma
utama adalah untung rugi.
- Mengutamakan
rencana jangka pendek.
- Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara
miskin.
- Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi.
Jenis
etika antroposentris.
- Etika
antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika
lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus
kepentingan estetika).
- Etika
antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus
(mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang
ditujukan untuk generasi penerus manusia).
Tokoh:
Eugene Hargrove dan Mark Sagoff.
Etika
Ekologi Mendalam
Dalam
hal ini, alam dipandang memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan
diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau
preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan
seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi
kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.
Berikut
adalah poin-poin yang ditekankan dalam etika ekologi.
- Manusia
adalah bagian dari alam
- Menekankan
hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak
boleh diperlakukan sewenang-wenang
- Prihatin
akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang
- Kebijakan
manajemen lingkungan bagi semua mahluk
- Alam
harus dilestarikan dan tidak dikuasai
- Pentingnya
melindungi keanekaragaman hayati
- Menghargai
dan memelihara tata alam
- Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
- Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Berikut
adalah jenis-jenis etika ekologi mendalam.
- Etika Neo-Utilitarisme.
Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang
dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga
kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
- Etika Zoosentrisme.
Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang)
dengan tokoh Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak
menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah
dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai
salah satu standar moral.
- Etika Biosentrisme.
Etika ini menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah
satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan
bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan
untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar
moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan,
melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
- Etika Ekosentrisme.
Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan
anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu
sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik
terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan
saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara
seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua
spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan
unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan.
Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan
dalam ekosistem.
Untuk
pelaksanaannya, berikut terdapat beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan
dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.
- Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat
terhadap alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari
alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk
manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan
spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
- Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For
Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab
terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
- Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip
solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu
dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan
sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
- Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam
(Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai,
menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa
diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai
sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk
dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
1.5
DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
1.
DAMPAK LINGKUNGAN
Dalam konteks analisis dampak lingkungan, penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas
manusia dalam pembangunan. Dampak pembangunan menjadi masalah karena perubahan
yang disebabkan pembangunan selalu lebih
luas dari pada yang menjadi sasaran
pembungunan yang direncanakan. Sebagai contoh jika petani menyemprot
sawahnya dengan pestisida untuk memberantas hama wereng, yang mati bukan hanya
wereng saja melainkan juga lebah madu yang terbang di udara, ikan dan katak
yang ada di sawah. Matinya lebah, ikan dan katak secara umum disebut efek
samping atau dampak. Secara umum dalam analisis dampak lingkungnan , dampak
pembangunan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang
diakibatkan oleh aktivitas pembangunan.
Dampak bersifat positif dan negative akan tetapi di
negara maju banyak orang hanya memperhatikan dampak negatif daripada dampak
negatif, bahkan umumnya dampak positif diabaikan. Di Indonesia pun dampak
sering mempunyai konotasi negatif, sehingga dalam banyak buku terdapat bagian
penanggulangan dampak yang mengandung arti dampak negarif, sebaliknya tidak
menguraikan tentang usaha memperbesar dampak positif. Tekanan yang berlebih
pada dampak negatif disebabkan oleh pengaruh gerakan lingkungan di negara maju
yang merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh pembangunan. Di dalam
analisis dampak lingkungan memang sebaiknya arti dampak diberi batasan:
perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkiraan akan ada tanpa adanya
pembangunan dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya pembangunan. Dengan
batasan tersebut maka dampak yang disebabkan oleh aktivitas lain di luar
pembangunan, baik alamiah maupun oleh manusia, tidak ikut diperhitungkan dalam
perkiraan dampak. Dampak meliputi baik dampak biofisik maupun dampak
sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan.
Dampak lingkungan menurut UULH no. 23 tahu 1997 :
perubahan lingkunga oleh suatu kegiatan.
Kegiatan:
1. Bersifat alamiah adalah kegiatan yang
dilakukan oleh alam bersifat:
a.
Fisik : gempa bumi, banjir dan lain lain
b.
Kimia: gas-gas kimia yang dikeluarkan oleh alam seperti gas co yang ada di
dieng
c.
Biologi:
pertumbuhan tanaman enceng gondok di waduk
2. Kegiatan yang dilakukan manusia misalnya:
a. Pembangunan
dibidang pariwisata
Dampak positif:
•
Tersedianya lapangan pekerjaan
•
Naiknya pendapatan negara
Dampak negatif:
•
Berubahnya nilai
budaya masyarakat
b. Pembangunan dibidang industri
Dampak positif:
•
Tersedianya
lapangan kerja
•
Naiknya pendapatan
negara
•
Dan lain lain
Dampak negatif:
•
Pencemaran lingkungan (udara, air dan kebisingan
Dampak lingkungan dari suatu kegiatan, baik dampak
negatif maupun dampak positif harus sudah dapat diperkirakan sebelum kegiatan
itu dimulai yaitu dengan melakukan analisis dampak lingkungan. Jadi analisis
dampak lingkungan adalah merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif
terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin
akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang direncanakan.
Contoh dampak lingkungan:
Pertumbuhan penduduk
Kenaikan produksi limbah
Eutrofikasi
Pertumbuhan masal mikrofita dan
makrofita
Penurunan kenaikan evapotranspirasi penurunan
Produksi ikan pariwisata
penurunan kapasitas penurunan pembangkit listrik kapasitas
irigasi
penurunan pemasokan penurunan
produksi
listrik pertanian
Gambar 16: Dampak lingkungan akibat
pertumbuhan penduduk
Tolok ukur dampak
lingkungan:
1. Abiotic
a. Terhadap air
·
Fisik: kekeruhan,
temperatur, Daya Hantar Listrik (DHl), Total Suspended Solid (TDS), Suspended
Solid (SS)
·
Kimia: pH, DO (Disolved
Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen
Demand), logam, dll
·
Biologi: angka kuman, bakteri coli
b. Terhadap lahan
- Kotor
- Bau
- Berwarna kehitam hitaman
- Tidak subur
c. Terhadap udara
•
Udara kotor dan gelap adanya polutan seperti CO2, SO2,
NH3, H2S, dan lain lain
•
Kebisingan
2. Biotic
a. Species:
jenis suatu organisme (tumbuhan, hewan,
mikroorganisme) populasi: kumpulan
organisme sejenis
b. Habitat: tempat hidup organisme
Komunitas: kumpulan populasi yang menempati habitat
tertentu
•
Komunitas ikan:
air
•
Komunitas padi:
sawah
c. Ekosistem: gabungan beberapa komunitas
·
Ekosistem mangrove
·
Ekosistem hutan
tropis
3. Cultural
a. Kepadatan penduduk
b. Kesehatan masyarakat
c. Interaksi sosial
d. Lapangan pekerjaan
e. Kualitas lingkungan
Yang dimaksud dampak penting adalah
perubahan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Untuk memperkirakan dampak penting, maka diperlukan pedoman ukuran
dampak penting yang meliputi:
- Jumlah manusia yang
terkena dampak
- Luas wilayah persebaran dampak
- Lama dampak dan
intensitas dampak berlangsung
- Banyaknya komponen
lingkungan lainnya yang akan terkena dampak
- Sifat kumulatif dampak
- Berbalik (reversible) atau tidak
berbaliknya (irreversible) dampak
DAFTAR PUSTAKA
elista.akprind.ac.id/upload/files/7477_DIKTAT.doc