Jumat, 01 Juni 2012

Pendahuluan Pengetahuan Lingkungan


1.1  LATAR BELAKANG
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang berbeda-beda.

lmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES) adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu,terutama ekologi, yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara makhluk hidup khususnya manusia dengan lingkungan.
Sehingga cakupan Ilmu lingkungan adalah meliputi hubungan interaksi yang sangat kompleks, antara komponen – komponen fisik, kimia dan biologi yang ada dilingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Untuk memudahkan mempelajarinya dilakukan berbagai pendekatan, antara lain: homeostasis, energi, kapasitas,simbiosis, sistem, dan model.

Ilmu lingkungan merupakan penjabaran dari Ekologi dan Ekologi merupakan dasar dariilmu lingkungan. Adapun perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalaha danya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam.Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab,dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara menyeluruh.
Pengetahuan lingkungan merupakan pengetahuan yang mengkaji hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya dalam hubungannya dengan dampak kehidupan manusia serta berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sementara ada ahli yang memasukkan pengetahuan lingkungan ini ke dalam lingkup ilmu pengetahuan (science) namun ada pula yang memasukkan ke dalam lingkup pengetahuan (knowledge), masing-masing memiliki alasan tersendiri.

    Sebagaimana diketahui, ilmu pengetahuan adalah suatu kegiatan mencari kebenaran dengan objek tertentu yang konkret dengan bidang kajian yang khas yang memiliki metod ilmiah yang sistematis, obyektif, konsisten dan berlaku umum/universal. Sedangkan pengetahuan adalah pencarian kebenaran berdasarkan pengalaman dan bidang kajian yang belum jelas serta belum menggunakan metode yang sistematis, cenderung subyektif dan kurang konsisten. Pengetahuan juga dapat melalui intuisi, prasangka dan trial and error. Pada kegiatan yang semula digolongkan pengetahuan dimasukkan ke dalam kegiatan ilmiah. 

    Ruang lingkup pengling meliputi segala permasalahan yang melingkupi umat manusia yang terdiri dari lingkungan biotik, abiotik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Menurut St. Munajat Danu Saputra dalam Darsono, lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkat perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

1.2 EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN & ORGANISASI - RUANG LINGKUP EKOLOGI LINGKUNGAN
1.     PENGERTIAN EKOLOGI LINGKUNGAN
a.      Difinisi Ekologi
Asal kata ekologi:
Oikos:  tempat tinggal,
                   rumah tangga,
                   penyokong kehidupan
Logos:  ilmu pengetahuan
Ekologi: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan rumah tangga sistem penyokong kehidupan
Jadi ekologi mempelajari:
1)     Hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya
2)     Saling mempengaruhi antara jenis organisme
3)     Interaksi antara unsur unsur penyusun tempat tinggal
Komponen Penyusun Ekologi
1)     Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik) meliputi: flora, fauna, mikroorganisme, manusia
2)     Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik / geofisik) meliputi: tanah, air, udara
Jadi difinisi Ekologi:
Hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan makhluk hidup denngan tempat tinggalnya, dengan penjelasan sebagai berikut:
   Ekologi diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari satu organisme hidup atau sekelompok organisme hidup dengan lingkungannya
   Ekologi yang mempelajari organisme secara individu disebut autekologi, sedangkan ekologi yang mempelajari sekelompok individu disebut sinekologi
   Lingkungan hidup terutama dikaji dalam ilmu lingkungan yang merupakan ekologi terapan (applied ecology) dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup
   Dalam ekologi hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat obyektif, manusia dipandang sama dengan makhluk hidup lainnya
   Dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan makhluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat subyektif ( ekologi= environmental biology  dan ilmu lingkungan= environmental science)
    di dalam ekologi interaksi bukan hanya hanya antara organisme dan komponen abiotik tetapi juga antara organisme hidup itu sendiri. Interaksi dapat terjadi diantara organisme yang sejenis (populasi)
a.   Hubungan antar ilmu ilmu biosains:
   Hubungan antar cabang (interdisiplin) ilmu seperti yang disebutkan di slide sebelumnya, dapat dilihat pada fenomena yang terjadi di Inggris
   Sampai abad ke 13 di London khususnya, Inggris umumnya, terdapat sejenis belalang yang badan dan sayapnya berwarna putih namanya Locusta alba
   Belalang ini hinggap pada dinding dinding bangunan, yang pada saat itu berwarna putih
   Dengan melaksanakan mimicry  seperti, belalang putih tidak terlihat dengan jelas oleh burung pemangsanya
   Pada abad ke 20 saat pemakaian batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (pltu) dan kegiatan industri meningkat pesat, pencemaran di kota London mencapai puncaknya. Udara yang tercemar itu mengandung belangkin atau ter (tar), yaitu butiran arang yang amat kecil sekitar satu mikrometer (0,001 mm) yang bercampur air (Kupcella & Hyland, 1990)
   Zat pencemar tersebut telah merubah warna dinding bangunan dari putih menjadi abu abu bahkan ada yang hitam
   Ternyata apabila dicermati ada jenis belalang lain yang warnanya tidak putih seperti pada awal abad ke 13 dulu yang warnanya berubah dari putih menjadi abu abu atau hitam, selanjutnya dinamai Locusta grisea dan Locusta nigrita
   Terlihat bahwa warna yang merupakan salah satu ciri morfologi telah berubah
   Bersamaan dengan perubahan morfologi ini telah merubah pula nama belalang atau telah terjadi perubahan dalam taksonomi
   Perubahan yang berlangsung perlahan dari abad 13 sampai abad 20 atau sekitar 700 tahun itu disebut pula sebagai evolusi
   Uraian tersebut di atas memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antar ilmu ilmu biosains


b.   Hubungan antar ilmu ilmu fisikosains:
Kegiatan pertambangan yang mengambil bahan mineral dari dalam tanah menggunakan pengetahuan geologi pertambangan. Pada pertambangan emas, tembaga, dan perak oleh PT, Freeport Indonesia (PTFI) umpamanya, galian tersebut mengandung limbah yang disebut tailing. Tailing  PTFI dibuang ke sungai aykwa yang menimbulkan pencemaran perairan (Anonimus, 1998)
   Kerusakan ekosistem ini menimbulkan masalah lingkungan apabila dikaji dari sudut pengetahuan hidrologi
   Terlihat dari kejadian di atas seolah terkait pula antara sesama pengetahuan fisikosains, dalam hal ini antara geologi dan hidrologi
   Jika dikaji lebih dalam ternyata lingkungan perairan yang tercemar dapat mempengaruhi biota yang hidup didalamnya, misalnya ikan
   Apabila air yang jernih menjadi tercemar maka ikan mas yang semula berwarna merah akan berubah menjadi pucat atau kuning keputihan (Tandjung, 1994)
   Konsep ekologi, hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya terlihat pada fenomena di atas
   Jadi organisme dipelajari melalui biosains atau  ilmu lingkungan kehayatan, habitat dikaji dengan fisikosains atau ilmu lingkungan kebendaan
Lingkungan Hidup (UUPLH No.23 tahun 1997):
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya
Dengan demikian lingkungan hidup (live environment) disusun oleh tiga komponen atau abc environment yang meliputi:
  • A (Abiotic environment) atau lingkungan fisik yang terdiri dari unsur –unsur air, udara, lahan dan energi serta bahan mineral yang terkandung didalamnya
  • B (Biotic environment) atau lingkungan hayati yang terdiri dari unsur-unsur hewan, tumbuhan dan margasatwa lainnya serta bahan baku industri
  • C (Cultural environment) atau lingkungan cultural SOSEKBUD / Social Ekonomi BudaYa serta kesejahteraan
Jadi di dalam lingkungan hidup terjadi interaksi dan hubungan timbal balik yang dinamis antar ketiga komponen lingkungan tersebut, seperti berikut ini:
   Udara yang sejuk, segar dan tidak tercemar tentu saja sangat menyokong kehidupan manusia (C)
   Di negara yang penduduknya telah mempunyai kemampuan ekonomi yang kuat (C), pembangunan fisik (A) sangat menonjol
   Komponen fisik dan biologi sangat erat hubungannya, dan fungsinya sebagai tempat tinggal bagi manusia dan sistem sistem sosekbudnya. Karena itu kedua komponen tersebut digabung menjadi satu komponen dengan nama biofisik, sebagai satu sistem penyokong kehidup

 
Organisasi dan ruang lingkup Ekologi Lingkungan
   Ekologi lingkungan mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup denngan rumah tangga sistem penyokong kehidupan
   Komponen penyusun ekologi adalah komponen abiotic (misalnya tanah, air, udara dan lainnya) dan komponen biotic (mikrobia, tanaman, tumbuhan dan manusia sebagai individu)
   Ekologi adalah dasar ilmu lingkungan yang menghubungkan biosains (ilmu lingkungan kehayatan / life environmental science) fisikosains (ilmu lingkungan kebendaan /  physical environmental science)
   Ruang lingkup dan organisasi ekologi mulai dari: organisme, populasi, komunitas, ekosistem, ekosfer dan bumi
   Populasi: kelompok individu individu organisme yang sejenis yang menempati suatu tempat pada suatu waktu
   Komunitas: beberapa populasi yang  mendiami suatu tempat secara bersama sama
   Ekosistem: interaksi secara timbal balik antara komunitas dengan komponen abiotiknya.

1.1  MASALAH KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
 1.  PENCEMARAN LINGKUNGAN
Menurut uu pengelolaan lh no.23 1997 Pencemaran lingkungan adalah masuknya /  dimasukannya makhluk hidup,  zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam,  sehingga kualitas lingkungan turun, sampai ke tingkat tertentu yang  menyebabkan lingkungan menjadi kurang / tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
  1. Pencemaran oleh makhluk hidup
a.      Eceng gondok (Eichornia crassipes)
Tumbuh didanau yang berfungsi:  PLTA,   irigasi, perikanan.
Sifat alami eceng gondok:
·         Sambil menyerap unsur hara di air, terjadi pula penyerapan air dan penguapan melalui daun  (evapotranspirasi atau penguap peluhan).
·         Dapat menyerap oksigen  terlarut di air sehingga kadarnya berkurang (hypoxia) atau  oksigen terlarut habis (anoxia).
·         Karena punya kemampuan menyerap materi sehingga tanaman ini dan tumbuhan air lainnya digunakan untuk mengatasi pencemaran organik di perairan.
a.      Bakteri coli
Meruapakan indikator pencemaran  tinja, karena bakteri coli berasal dari saluran pencernaan (colon) manusia dan hewan vertebrata
  1. Pencemaran oleh zat
Zat: suatu unsur kimia terlarut di air atau cairan lain dalam bentuk  ion-ion terutama ion logam
             zat input                    tubuh manusia: metal merkuri (CH2Hg)
Didalam tubuh manusia hanya  ion merkuri yang merusak system  syaraf, dan bila kena janin di rahim ibu menyebabkan bayi lahir cacat jasmani dan IQ rendah (minamata)
Keracunan logam kadmium / cd (itai- itai):
Ø  Fase awal:  warna kuning pada gigi, kemampuan mencium bau hilang, mulut kering
Ø  Jumlah sel darah merah menurun terjadi kerusakan sum-sum tulang
Ø  Metabolisme ca terganggu diikuti melembeknya tulang dan patah  tulang sehingga terjadi deformasi kerangka tulang
  1. Pencemaran oleh energi:
Energi berupa panas ( panas yang  terbawa air bekas pendinginan mesin pabrik) dan energi berupa suara (pabrik,motor penggerak)
  1. Pencemaran oleh komponen kimia
       Komponen kimia: ikatan kimia berupa
Ø  Pestisida (insektisida, rodentisida, nematosida, herbisida, fungisida).
Ø  Pupuk yang berlebihan
Ø  Limbah industri
KLASIFIKASI PENCEMARAN LINGKUNGAN
  1. Pencemaran lingkungan oleh kegiatan rumah tangga dan perorangan
a.   Kegiatan perorangan
Merokok               perokok pasif
Ø  Gas CO (mengandung CD, NI, dan logam lain tergantung kondisi tanah tempat tumbuhnya tanaman tembakau.
Ø  NI dan CD diduga penyebab kanker paru-paru.                    
Ø  Gas co bereaksi dengan hb darah  dapat menimbulkan keracunan             darah.
Ø   Tar dan nikotin merusak jaringan       paru paru.

b.   Kegiatan rumah tangga
Sampah rumah tangga berasal dari semua keperluan dapur dan bahan bahan untuk membungkus       dan dikelompokan menjadi 2:
                  1). Sampah organik
Mudah terurai bila ditimbun, contoh : tumbuh-tumbuhan dan hewan
 2). Sampah anorganik
Sulit terurai bila ditimbun, contoh:
                              Gelas               ± 1 juta tahun
                              Plastik             ± 240 tahun
                              Logam                        ± 100 tahun
                              Aluminium     ± 500 tahun
                              Timah             ± 100 tahun
  1. Pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian:   pembukaan lahan        penanaman, pemakaian pupuk dan pestisida, kegiatan waktu panen, pasca panen.
a.      Pembukaan lahan
         pembukaan lahan secara besar-besaran dengan alat berat (menimbulkan kebisingan)
         Keterlambatan menanam : menimbulkan erosi pada musim hujan dan menyebabkan gangguan kehidupan perairan dan terjadi sedimentasi
b.   Kegiatan pertanian
·          pemupukan berlebihan: menimbulkan eutrofikasi
·         Pemakaian pestisida berlebihan: buah & sayuran terkontaminasi.

c.   Kegiatan panenpencemaran akibat sisa panen
Jerami (media jamur merang dan bahan baku kertas)  sisa sayuran dan buah yang busuk (makanan ternak dan kompos)
d.   Kegiatan pasca panen
Pencemaran akibat proses pengolahan hasil panen: sekam (penggilingan padi)  kulit buah dan biji (industri pengalengan buah).
3.   Pencemaran lingkungan akibat     kegiatan   industri
a.       Pencemaran air
·         Parameter fisik: bau rasa, suhu,   DHL, partikel padat terlarut,
       kekeruhan
·         Parameter kimia: ph, DO, COD,BOD, logam berat, NO3, CL
·         Parameter biologi: angka kuman,  e coli
b.     Pencemaran udara
Limbah gas: SO2, NOX, CO, aldehid, metan, asap, jelaga, dll
4.   Pencemaran oleh kegiatan transportasi
a.   Pencemaran oleh suara/kebisingan
·         Merupakan gangguan bagi kegiatan yang butuh ketenangan
·         Secara fisiologis kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran, menaikan denyut jantung dan tekanan darah dan emosi    
b.   Pencemaran oleh gas buang  kendaraan
·          Gas buang: CO, SO2, NOX, Pb, CHO
·         Dampak pada kesehatan manusia: mata pedih, iritasi hidung, gangguan pada paru-paru
Limbah akan berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama limbah bahan beracun dan berbahaya. Merupakan suatu pertanyaan bahwa manusia dapat bertahan terhadap bermacam macam parasit, tetapi terhadap bahan beracun dan berbahaya manusia tidak tahan. Ketahanan yang dimiliki oleh manusia tersebut disebabkan manusia dapat membentuk  sistem kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan organisme. Dilain pihak terhadap bahan beracun dan berbahaya seperti pestisida (misalnya DDT) tubuh manusia tidak dapat membentuk sistem kekebalan. Hal ini dapat dilihat dari gambar 11, yang memperlihatkan semakin meningkatnya kematian yang disebabkan oleh kanker yang sebagian besar ditimbulkan oleh bahan beracun dan berbahaya. Pada gambar tersebut ditunjukan bahwa mortalitas yang disebabkan oleh tbc, tipus dan dipteri menurun tajam dari tahun ke tahun.
Memang ada perbedaan antara penyakit organismik (disebabkan organisme seperti virus, bakteri) dan penyakit lingkungan (disebabkan bahan beracun berbahaya). Perbedaan tersebut disebabkan oleh substansi penyusun penyebab penyakit dan kemampuan tubuh manusia menghadapinya. Organisme terdiri dari substansi organik seperti karbohidrat, lemak, protein, sedangkan bahan berbahaya dan beracun terdiri dari beberapa atom C saja.
Sistem kekebalan tubuh dapat  menyerang parasit, bakteri, versus yang terbentuk antara lain:
1. Ribuan asam amino
2. Atom C
Tubuh tidak berdaya terhadap zat kimia beracun (misal DDT) yang terdiri dari hanya 14 atom C, 9 atom H, 5 atom Cl.
         Molekul protein: terdiri dari ratusan asam amino
         Molekul karbohidrat: merupakan kombinasi banyak gula sederhana
         Molekul lemak: terdiri  ratusan asam lemak
Teori molekuler:
  1.   Parasit, bakteri, virus  terdiri dari  ratusan sampai ribuan atom C
  2.   Zat kimia DDT hanya terdiri: 14 atom C, 9 atom H, 5 atom Cl
Sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mendeteksinya
MANUSIA (Homo erectus)
Sejak dua juta tahun yang lalu telah  mengenal dan telah beradaptasi terhadap lingkungan organisme  parasit, bakteri, virus. Sementara manusia baru mengenal DDT sejak tahun 1940
Teori evolusi dan adaptasi
Waktu evolusi 2 juta tahun, tubuh manusia beradaptasi terhadap parasit, bakteri, virus yaitu dengan membentuk sistem kekebalan tubuh. Sedang waktu puluhan tahun belum cukup bagi tubuh manusia untuk membentuk sistem kekebalan terhadap zat-zat kimia.

Bahan Berbahaya Beracun (B3):
Semua bahan / senyawa baik padat,cair ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifatyang dimiliki
  1. Mudah meledak
  2. Mudah terbakar
  3. Bersifat reaktif
  4. Beracun
  5. Menyebabkan infeksi
  6. Bersifat korosi
3.     MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL
Krisis ekologi: istilah yang sering digunakan untuk menyebut suatu masalah menyangkut gangguan ekosistem. Masalah lingkungan global saat ini ditandai oleh pencemaran yang terjadi hampir diseluruh dunia
Krisis ekologi terkait dengan masalah lingkungan global:
1.   Perubahan tingkat pertumbuhan penduduk dunia
Perubahan tingkat pertumbuhan penduduk seiring dengan perkembangan ekonomi. Jika penduduk bertambah maka eksplorasi sumber daya meningkat. Pada akhir abad ke 20, penduduk bumi sudah bertambah lebih dari tiga kali lipat, dan gross world product  menjadi sekitar 20 kali. Konsumsi minyak bumi menjadi lebih dari 10 kali lipat, dan penggunaan energi lebih dari 15 kali penggunaan awal abad ini. Hal ini berdampak pada lingkungan hidup (ABC environment).
2.   Limbah bahan berbahaya beracun (B3)
Limbah bahan berbahaya beracun yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia, misalnya pestisida dan sampah radioaktif. Amerika serikat negara penghasil limbah B3 yang terbesar di dunia yaitu 264 juta ton setiap tahunnya. Limbah tersebut terdiri dari residu yang mengandung logam berat dan senyawa organik, misalnya  DDT yang dipakai untuk melindungi tanaman dan tumbuhan dari serangan hama. Pencemaran lingkungan yang terjadi lebih diperparah lagi dengan pemakaian DDT di usa dan kanada sangat berlebihan, sehingga membunuh burung dan ikan tidak hanya di usa bahkan sampai amerika selatan (Nebel, 1991). Amerika serikat butuh biaya 20-100 milyar dollar untuk membersihkan 200-10.000 tempat pembuangan limbah. Pencemaran lingkungan yang menjadi ciri masalah lingkungan di negara industri kini telah memasuki negara berkembang, hal ini disebabkan karena:
a.             Pertumbuhan yang sangat pesat  sekali di awal abad 20 sejalan dengan perkembangan ekonomi telah menimbulkan dampak lingkungan.
b.            Adanya gerakan ekologi dangkal,  negara maju mengekspor pencemaran ke negara berkembang.
Negara maju dengan dalih mengekspor teknologi canggih ke negara berkembang, membangun industri  yang menghasilkan limbah B3, antara lain CO, O3 dan SO2, yang menjadikan kawasan industri sebagai sumber pencemar.
3.   Pergeseran alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari negara industri ke negara berkembang.
Berdirinya gerakan ekologi dangkal (shallow ecology movement) tahun 1980 an yang berpedoman:
a.             Pencemaran harus dikurangi dan  atau disingkirkan
b.            Pemakaian sumber daya harus dihemat demi kepentingan negara negara industri
Yaitu dengan cara:
·         Negara industri mengekspor teknologi ke negara berkembang dengan membangun industri yang menghasilkan limbah berbahaya.
·         Negara industri mengeksport pestisida yang sudah tidak boleh dipakai di negaranya seperti insektisida organochlorin (ddt, aldrin, dieldrin, heptachlor, endrin), insektisida organofosfat (diazinon, malathion).                      
4.     Menyebarnya dampak lokal menjadi global
a.   Meledaknya reaktor pusat listrik tenaga nuklir Chernobyl 29 april 1986, radiasi terdeteksi di swedia, denmark dan negara eropa lainnya, baru 12 jam kemudian pengumuman tv moskow menyikapi musibah ini
         Penyebab meledaknya reaktor Chernobyl adalah kelalaian manusia (human error)
         Pada saat pengujian kerja turbin turbin pabrik, dalam latihan menghadapi keadaan darurat (emergency), terlalu banyak sistem pengaman dimatikan. Hal ini menyebabkan aliran air pendingin menurun dengan cepat dan 200 ton uranium menjadi panas sampai 2800 derajat celcius, yang kemudian menimbulkan ledakan dasyat
         Pada saat itu, 1700 ton graphite pijar membumbung ke udara, uranium fuel meleleh sambil melepaskan isotop isotop dan jika ditinjau dari toksikologi radioaktivitas sangat tinggi tingkat racunnya
         Isotop tersebut terdorong ke atas oleh panas dan disirkulasikan ke seluruh penjuru
Akibat bencana Chernobyl:
    •  Korban meninggal kurang              lebih 2000 orang, penduduk sekitar terancam radiasi, sehingga terancam kanker  dan bayi cacat
    • Lahan pertanian seluas 150 km  terkontaminasi, tidak mungkin    di gunakan selama puluhan  tahun, kecuali jika topsoil dihilangkan
    • Penduduk sekitar area pabrik  terkena radiasi 20-100 rem, sehingga terancam kanker dan melahirkan bayi cacat
    • Angin saat itu bertiup ke arah barat laut wilayah pertanian dan peternakan, sehingga tanaman dan hewan hewan ternak di ukrania rusak
b.   Tragedi Bhopal India
Pabrik insektisida karbaril di Bophal bocor, mengeluarkan methyl isocyanate / mic (3 Desember 1984). Tengah malam memasuki dinihariawan kabut (smog) methyl isocyanate menutupi bumi setinggi 35 m. Pengobatan korban diragukan dan tidak memadai, sampai tahun 1985 tidak ada penyembuhan, dan penderita yang terkontaminasi mic meningkat (Miller, 1985). Ribuan hewan mati dan membusuk di jalan jalan. Menyebabkan 2500 orang meninggal, 200.000 orang sakit dan 17.000 orang menderita sakit paru paru permanen
Penyebab bencana Bhopal:
·         Kepadatan penduduk di India, yang menyebabkan tempat tinggal terdesak ke buffer zone di sekitar pabrik. Disamping itu menyadari perlunya penggunaan pestisida untuk peningkatan produksi pangan, pabrik pestisida didirikan.
·         Union carbide  menimbun methyl isocyanate  dalam jumlah besar, sistem pendingin dan tanki pengontrol tidak bekerja, tidak mempunyai emergency plan, dansangat dekat dengan pemukiman
·         Tanggal 2 desember 1984 menjelang tengah malam 450-900 liter air dipompakan ke tangki methyl isocyanate  untuk membuat             insektisidasevin.Suhu dan tekanan dalam tanki meningkat serta mengakibatkan tanki meledak dengan melepaskan 22.500 kg bahan berbahaya dan beracun  (B3) ke udara.
5.   Pencemaran tidak mengenal batas negara (pollution knows no national boundary)
a.   Hujan asam
b.   Lubang ozon
c.    Efek rumah kaca danpemanasan global
a.   Hujan asam
         Hujan dengan pH lebih kecil dari 5,6  
         Air hujan menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfur dioksida (SO2) dan oksida nitrogen (NOx)
         Sumber SO2 yang utama adalah industri dengan bahan bakar batubara, dan sumber nox yang terbesar adalah kendaraan bermotor
         Akibat hujan asam, dapat merugikan: ekosistem, danau, hutan, tanaman pertanian dan bangunan
Hujan asam dimulai prosesnya dengan terbentuknya smog
Smog
Merupakan kabut sangat beracun bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Banyak terdapat pada daerah daerah industri. Terbentuknya smog menurut Haagen-Smith, sebagai berikut:
                        Sinar Matahari (UV)

                        NO2                 NO + On                       Oksidan (O3)
O3 + SO2                            SO3, Asam
Hidrokarbon                    Aldehid, PAN,
Smog: SO3, Asam, Aldehid, PAN
b.   Lubang ozon
Disebabkan oleh senyawa kimia  freon / chlorofluorocarbon (CFC) yang merusak lapisanozon stratosfer. Lapisan ozon  yang merupakan pelindung bumi ada pada  ketinggian 15-35 km dari  permukaan bumi. Lapisan ozon menjadi penyaring sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet jenis c (uv-c) sangat berbahaya bagi kehidupan, dan pada manusia dapat menimbulkan kanker kulit. Apabila lapisan ozon rusak oleh CFC maka sinar uv-c akan sampai ke bumi (Tandjung, 1993).

Peristiwa pembentukan lubang ozon:
Musim dingin di antartika ditandai daerah lapisan ozon yang me dibatasi pusaran angin(vortex)  terlihat keadaan udaranya jadi hening dan terisolasi dari daerah  sekitar disebut containment vessel yang merupakan daerah perusakan ozon utama karena:
1.   CFC nya berkadar rendah, sedangkan CLO (Khlor Monoksida)  tinggi
CLO: terbentuk dari CL hasil perombakan CFC
2.   Korelasi negatif antara kadar ozon  dan CLO
Reaksi perusakan ozon oleh CFC   (rantai reaksi ClOx):
      CCL2F2            +          UV                   CL + CCLF2
      CL        + O3                 CLO + O2
      CL        + O                  CL + O2
Efek umah kaca dan pemanasan global:
Ø  Efek rumah kaca terjadi karena  semakin banyak gas CO2 di angkasa
Ø  Sinar matahari yang sampai ke bumi dipantulkan kembali ke permukaan bumi, sehingga bumi semakin panas
Ø  Dikhawatirkan es dan salju di kutub dapat mencair pada saat kenaikan suhu bumi dan akibat terjadi banjir planet
Ø  Dalam 100 tahun kadar gas CO2 meningkat dari 29000 ppb menjadi 350.000 ppb (Tandjung, 1999)
Ø  Ada pendapat bahwa sumbangan gas CO2 terhadap efek rumah kaca sekitar 50 %, dan penyebab lain adalah gas methana (15 %), cfc (13%)NOX (9%) dan gas stratosfer (13%)
RANGKUMAN
         Pencemaran lingkungan: masuknya / dimasukannya makhluk hidup,  zat, energy dan atau komponen lain kedalam lingkungandan atau berubahnya tatanan lingkunganoleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun, sampaike tingkat tertentu yang  menyebabkanlingkungan menjadi kurang / tidak dapatberfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UUPLH no.23 tahun 1997)
         Merupakan suatu pertanyaan bahwa manusia dapat bertahan terhadap bermacam macam parasit, tetapi terhadap bahan beracun dan berbahaya manusia tidak tahanketahanan yang dimiliki oleh manusia tersebut disebabkan manusia dapat membentuk  sistem kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan organisme
         Masalah lingkungan global mencakup: pertama, perubahan tingkat pertumbuhan penduduk; kedua, limbah bahan berbahaya beracun (b3); ketiga, pergeseran alokasi pemakaian sumber daya dan penyebaran pencemaran dari negara industri ke negara berkembang; keempat, menyebarnya dampak lokal menjadi global.

1.4            ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkungan hidup berbicara mengenai perilaku manusia terhadap alam serta hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan (etika ekologi) adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Prinsip etika ekologi adalah: semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Etika lingkungan dapat dibedakan menjadi etika pelestarian dan etika pemeliharaan.  Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua mahluk. Etika ekologi dapat dibedakan menjadi etika ekologi mendalam dan etika ekologi dangkal.
Etika Ekologi Dangkal                                                            
Etika ekologi dangkal merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan fungsi lingkungan sebagai sarana penyelenggaraan kepentingan manusia dan bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal biasa diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik. Dalam hal ini, alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Poin-poin penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
  • Manusia terpisah dari alam.
  • Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
  • Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
  • Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
  • Norma utama adalah untung rugi.
  • Mengutamakan rencana jangka pendek.
  • Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.
  • Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
Jenis etika antroposentris.
  1. Etika antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
  2. Etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus (mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia).
Tokoh: Eugene Hargrove dan Mark Sagoff.
Etika Ekologi Mendalam
Dalam hal ini, alam dipandang memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan  diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.
Berikut adalah poin-poin yang ditekankan dalam etika ekologi.
  • Manusia adalah bagian dari alam
  • Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
  • Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
  • Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
  • Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
  • Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
  • Menghargai dan memelihara tata alam
  • Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
  • Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Berikut adalah jenis-jenis etika ekologi mendalam.
  1. Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
  2. Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
  3. Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
  4. Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
Untuk pelaksanaannya, berikut terdapat beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.
  1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat terhadap alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
  2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
  3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
  4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
1.5           DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN
1.    DAMPAK LINGKUNGAN
Dalam konteks analisis dampak  lingkungan, penelitian dampak  dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam pembangunan. Dampak pembangunan menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan  pembangunan selalu lebih luas dari pada yang menjadi sasaran  pembungunan yang direncanakan. Sebagai contoh jika petani menyemprot sawahnya dengan pestisida untuk memberantas hama wereng, yang mati bukan hanya wereng saja melainkan juga lebah madu yang terbang di udara, ikan dan katak yang ada di sawah. Matinya lebah, ikan dan katak secara umum disebut efek samping atau dampak. Secara umum dalam analisis dampak lingkungnan , dampak pembangunan diartikan sebagai perubahan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan.
Dampak bersifat positif dan negative akan tetapi di negara maju banyak orang hanya memperhatikan dampak negatif daripada dampak negatif, bahkan umumnya dampak positif diabaikan. Di Indonesia pun dampak sering mempunyai konotasi negatif, sehingga dalam banyak buku terdapat bagian penanggulangan dampak yang mengandung arti dampak negarif, sebaliknya tidak menguraikan tentang usaha memperbesar dampak positif. Tekanan yang berlebih pada dampak negatif disebabkan oleh pengaruh gerakan lingkungan di negara maju yang merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan oleh pembangunan. Di dalam analisis dampak lingkungan memang sebaiknya arti dampak diberi batasan: perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkiraan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya pembangunan. Dengan batasan tersebut maka dampak yang disebabkan oleh aktivitas lain di luar pembangunan, baik alamiah maupun oleh manusia, tidak ikut diperhitungkan dalam perkiraan dampak. Dampak meliputi baik dampak biofisik maupun dampak sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan.
Dampak lingkungan menurut UULH no. 23 tahu 1997 : perubahan lingkunga oleh suatu kegiatan.
Kegiatan:
1.   Bersifat alamiah adalah kegiatan yang dilakukan  oleh alam bersifat:
a.       Fisik : gempa bumi, banjir dan lain lain
b.      Kimia: gas-gas kimia yang dikeluarkan oleh alam seperti gas co yang ada di dieng
c.       Biologi: pertumbuhan tanaman enceng gondok di waduk
2.   Kegiatan yang dilakukan manusia misalnya:

a.   Pembangunan dibidang pariwisata
Dampak positif:
         Tersedianya lapangan pekerjaan
         Naiknya pendapatan negara     
Dampak negatif:
         Berubahnya nilai budaya masyarakat
b.   Pembangunan dibidang industri
Dampak positif:
         Tersedianya lapangan kerja
         Naiknya pendapatan negara
         Dan lain lain
Dampak negatif:
         Pencemaran lingkungan (udara, air dan kebisingan 
Dampak lingkungan dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah dapat diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai yaitu dengan melakukan analisis dampak lingkungan. Jadi analisis dampak lingkungan adalah merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin  akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang direncanakan. Contoh dampak lingkungan:

           Pertumbuhan penduduk
          Kenaikan produksi limbah
        Eutrofikasi
    Pertumbuhan masal mikrofita dan makrofita


 
     Penurunan               kenaikan evapotranspirasi           penurunan
                   Produksi ikan                                                                  pariwisata


 
                        penurunan kapasitas                                                penurunan                                       pembangkit listrik                                      kapasitas irigasi
                                                                                   
penurunan pemasokan                    penurunan produksi                                                                                     listrik                                                  pertanian      
Gambar 16: Dampak lingkungan  akibat pertumbuhan penduduk
Tolok ukur dampak lingkungan:
1.   Abiotic
                        a. Terhadap air
·         Fisik: kekeruhan, temperatur, Daya Hantar Listrik (DHl), Total Suspended Solid (TDS), Suspended Solid (SS)
·         Kimia: pH, DO (Disolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), logam, dll
·         Biologi: angka kuman, bakteri coli             
b. Terhadap lahan
      • Kotor
      • Bau
      • Berwarna kehitam hitaman
      • Tidak subur
                          c. Terhadap udara
         Udara kotor dan gelap adanya polutan seperti CO2, SO2, NH3, H2S, dan lain lain
         Kebisingan
2.   Biotic
a.   Species: jenis suatu organisme  (tumbuhan, hewan, mikroorganisme) populasi:  kumpulan organisme sejenis
b.   Habitat: tempat hidup organisme
Komunitas: kumpulan populasi yang menempati habitat tertentu
         Komunitas ikan: air
         Komunitas padi: sawah                   
c.       Ekosistem: gabungan beberapa komunitas
·         Ekosistem mangrove
·         Ekosistem hutan tropis
3.      Cultural   
a.       Kepadatan penduduk
b.      Kesehatan masyarakat
c.       Interaksi sosial
d.      Lapangan pekerjaan
e.       Kualitas lingkungan       
Yang dimaksud dampak penting adalah perubahan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Untuk memperkirakan dampak  penting, maka diperlukan pedoman ukuran dampak penting yang meliputi:
  1. Jumlah manusia yang terkena dampak
  1. Luas wilayah persebaran dampak
  1. Lama dampak dan intensitas dampak berlangsung
  1. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak
  1. Sifat kumulatif dampak
  1. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak


DAFTAR PUSTAKA

elista.akprind.ac.id/upload/files/7477_DIKTAT.doc






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar