Rabu, 21 Maret 2012

PENGETAHUAN LINGKUNGAN


PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Pengertian Pengetahuan Lingkungan
Ilmu lingkungan (environmental science) berasal dari dua kata yaitu ilmu  (science) dan lingkungan (environment). Ilmu: suatu upaya penggalian pengetahuan tentang bagaimana bumi ini bekerja. Ilmu lingkungan: ilmu interdisipliner yang memanfaatkan konsep dan informasi dari ilmu alam (ekologi, biologi, kimia, geologi) dan ilmu sosial (ekonomi, politik, dan hukum) untuk memahami dan mempelajari bagaimana bumi bekerja, bagaimana manusia memengaruhi lingkungan (life-support system)  dan untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi manusia.
TUJUAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Memberi pengetahuan dan kesadaran agar manusia mampu :
1.       Mengelola sumber daya alam dengan melakukan pembangunan berkelanjutan
2.       Melakukan pembangunan berwawasan lingkungan
3.       Merencanakan, mengatur dan memanfaatkan tata ruang dengan dasar ekologi
4.       Mencegah, menganalisis dan menanggulangi dampak kegiatan
5.       Berpikir, bersikap dan bertindak sebagai pembinaan lingkungan.
TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1.      Terlindungnya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara terhadap lingkungan.
2.      Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dan lingkungan.
3.      Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan.
4.      Terwujudnya manusia sehat sebagai pembina lingkungan hidup.
5.      Terkendalinya pemanfaatan secara bijaksana dan lestari sumberdaya.

ASAS – ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ASAS 1
Hukum Termodinamika I :
Semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
ASAS 2
Tidak ada sistem perubahan energi yang betul-betul efisien.
Hukum Termodinamika Kedua :
Semua sistem biologi kurang efisien (hanya sebagian energi dipindahkan & digunakan oleh organisme, populasi, ekosistem lain). Kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik beradiasi ke angkasa.
ASAS 3
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk sumber alam.
Sumber alam :
Segala sesuatu yg diperlukan oleh organisme hidup, populasi, ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat yang optimum, akan meningkatkan pengubahan energi
Materi : hutan, laut, tambang
Energi : gas bumi, air, minyak bumi, matahari
Ruang : membantu menghambat proses kawin
Waktu : migrasi ke tempat kondusif, mengejar teknologi moderen negara berkembang
ASAS 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tidak akan ada pengaruh menguntungkan lagi.
ASAS 5
Ada dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan seterusnya, dan yang tidak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
ASAS 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.
Berdasar pada teori Darwin & Wallace, organisme yang adaptif yang akan menang persaingan Suatu spesies/komunitas dapat bertahan dalam lingkungan tertentu, yaitu dalam keseimbangan alam secara keseluruhan, mempunyai daya biak tinggi.
ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”.
“Mudah diramal” artinya ada keteraturan yang pasti pola faktor lingkungan dalam kurun waktu lama.
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut.
Nicia : keadaan lingkungan yang khas
Setiap spesies mempunyai nicia tertentu, sehingga spesies tersebut dapat hidup berdampingan dengan spesies lain lingkungan ditempati jumlah spesies banyak
Spesies makan yang sama+toleran thd lingkungan à lingkungan ditempati jumlah spesies sedikit
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya.
Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi
Efisiensi penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi itu
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot
Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap(dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum mantap(belum dewasa).
Hama tikus,serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian di lahan transmigran.
Orang desa bermigrasi ke kota .
Hubungan negara maju-berkembang, menguntungkan negara maju.
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan.
Reaksi terhadap perubahan lingkungan : populasi dalam lingkungan belum mantap< lingkungan sudah mantap.
Kalau terjadi perubahan drastis lingkungan,ekosistem sudah mantap lebih terancam,karena genetik populasi kaku terhadap perubahan
ASAS 13
Lingkungan yg secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yg mantap,yg kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.
Dalam ekosistem mantap à aliran energi yang masuk meningkat
Bila terjadi masalah pada satu jalur, jalur lain akan mengambil alih/berperan
ASAS 14
Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu.
Azas-azas yang telah dijelaskan di atas merupakan penjabaran dari sistem ekologi lingkungan. Dengan adany lingkungan ini dapat membuat kestabilan hidup karena segala sesuatunya berawal dari lingkungan.
ASAS – ASAS EKOLOGI
Dimanapun suatu organisme ada tidak dapat hidup mandiri, untuk hidupnya suatu organisme memerlukan organisme lain atau lingkungannya. Lingkungan diperlukan organisme untuk makan, lindungan, pertumbuhan, kembang biak dan lain – lain.
PERBEDAAN EKOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ASPEK
EKOLOGI
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
1. Manusia
Di luar
ekosistem

Dalam ekosistem
dan dominan
2. Unit kajian
Ekosistem
Eko +
Sosiosistem
3. Falsafah Kajian
Dasar
Terapan
4. Cara Kajian
Metode Ilmiah
Pemecahan Masalah
5. Pendekatan
Disiplin atau Multidisiplin
Interdisiplin dan transdisiplin

TINGKAT ORGANISASI ORGANISMA
Organisma memiliki tingkat organisasi dari sederhana ( protoplasma ) sampai kompleks     ( sistem organ ). Bila tingkatan tersebut dirunutkan akan membentuk spektrum biologi dari tingkat seluler sampai biosfer berdasarkan urutan : protoplasma, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisma, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
1.      Protoplasma, merupakan zat hidup dalam sel yang terdiri atas senyawa organik kompleks seperti lemak, protein dan lain – lain.
2.      Sel, satuan dasar organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti.
3.      Jaringan, kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
4.      Organ, bagian organisma yang mepunyai fungsi tertentu.
5.      Sistem organ, kerja sama antara strukturdan fungsional yang harmonis
6.      Organisme, makhluk hidup.
7.      Populasi, kelompok organisme sejenis pada satu waktu dan tempat tertentu.
8.      Komunitas, seluruh populasi pada daerah tertentu.
9.    Ekosistem, satu kesatuan utuh antara organisme dan lingkungannya yang saling mempengaruhi.
10.  Biosfer, lapisan bumi dimana ekosistem berada.
 
BAGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN 
 
ESTETIKA LINGKUNGAN
Keindahan (estetika), adalah satu hasil proses memaknai obyek yang ada di sekitar tempat manusia hidup. Estetika lingkungan adalah hasil dari persepsi dan sikap manusia terhadap lingkungannya. Masalah estetika lingkungan juga dipengaruhi oleh kesukaan terhadap lingkungan yang berbeda-beda. Misalkan, keteraturan (coherence), di mana taman-taman yang terpelihara rapi dan bunga-bunganya teratur, rapi lebih disukai dari pada halaman yang tak terawat dan banyak ditumbuhi tanaman liar. Jadi, sebetulnya keteraturan adalah sesuatu yang diingini oleh setiap manusia baik yang ada di kota maupun di desa.
Estetika lingkungan inipun adalah bagian atau komponen yang penting dan merupakan aspek yang menentukan kualitas tata ruang secara mikro (kecil). Kota dan desa adalah kawasan yang berskala mikro. Ada 6 aspek yang menjadi parameter penilaian estetika lingkungan, dan menurut Ir. Aca Sugandhy, M.Sc (1999) dalam bukunya Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa estetika lingkungan itu terwujud dalam bentuk: (1)terjaganya arsitektural bangunan serta kesesuaian dengan lingkungan sekitar atau bentang alam serta ketinggian bangunan; (2)terbinanya landscaping dengan adanya pepohonan di setiap lingkungan perumahan dan kawasan kegiatan sesuai dengan ekosistem wilayah; (3)lingkungan pemukiman yang bebas dari gangguan bau; (4) lingkungan pemukiman yang bebas dari gangguan kebisingan; (5) lingkungan pemukiman yang bebas dari gangguan getaran; (6) lingkungan pemukiman yang bebas dari gangguan radiasi.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Keseimbangan lingkungan dapat terwujud apabila adanya keselarasan antara faktor biotik dan abiotik. Jika terjadi gangguan pada faktor biotik maupun abiotik maka keseimbangan lingkungan dapat terganggu.
Pernahkah kalian membaca di media massa tentang sering terjadinya banjir bandang terutama di daerah yang digunakan sebagai kantong-kantong transmigrasi? Mengapa hal ini terjadi?
Banjir umumnya disebabkan manusia yang senantiasa membuka lahan baru dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk permukiman maupun sebagai lahan pertanian, atau lahan pabrik. Hal ini disebabkan pula oleh jumlah penduduk yang terus bertambah, sdangkan lahan yang ada sebagai wadah aktivitas tetap jumlahnya. Fenomena lain yang tak kalah mengherankan, di lereng gunung banyak berdiri bungalo yang praktis menyebabkan daya dukung lahan sebagai penahan air di lereng gunung hilang, ditambah dengan membuka lahan baru yang menyebabkan banyak tanaman yang hilang. Jika air hujan datang tanpa didukung oleh tanaman sebagai penyeimbang lingkungan, Apa akibatnya? Apakah akan terulang kejadian-kejadian longsor, banjir bandang, dan fenomena kerusakan alam lainnya? Gangguan keseimbangan alam dapat dibedakan menjadi dua. 

PERUBAHAN LINGKUNGAN KARENA FAKTOR ALAM

 
Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak.
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusialah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dikehendakinya, seperti:
1. manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang
2. manusia memiliki ilmu dan teknologi
3. manusia memiliki akal dan budi se
hingga dapat memilih hal-hal yang baik.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.
Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui Undang-undang Lingkungan Hidup. 

PERUBAHAN LINGKUNGAN KARENA CAMPUR TANGAN MANUSIA
 
Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, dan penerapan intensifikasi pertanian.
Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut.
Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan pagan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif.
Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahkan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan di sekitamya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan pangs akibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat.
Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertanian tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama.
MUTU LINGKUNGAN
Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan waktu.
Semakin meningkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik pula mutu hidup. Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi lingkungan disebut mutu lingkungan.


DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien,
serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara
damai dengan alam.
KELENTINGAN LINGKUNGAN
Merupakan sifat sistem yang memungkinkannya kembali kepada stabilitas atau keseimbangan semula, bahkna untuk menyerap dan memanfaatkan gangguan yang menimbulkan dinamika atau perubahan kecil. Menunjukkan kemampuan sistem untuk pulih seteha ia terkena gangguan.
Pada ekosistem yang seimbang semua populasi secara alamiah dibatasi oleh populasi organisme lain, sehingga tidak ada populasi yang tumbuh tanpa batas dan mendominasi yang lain. Setiap populasi pada ekosistem yang seimbang memiliki kondisi maksimum dan minimum yang selalu berkaitan dengan populasi lainnya. Pada kondisi seimbang ekosistem kaya akan variasi komponen biotik dan abiotik yang memungkinkan perpindahan energi dan daur zat berlangsung secara lancar. Maka bila ada perubahan apapun, dengan sendirinya akan membentuk keseimbangan baru secara proporsional sesuai dengan perubahan itu. Hal itu dapat terjadi selama perubahan itu masih berada di dalam daya dukung dan daya lentingnya. Namun, bila perubahan ekosistem menyebabkan suatu komponen tidak berfungsi maka aliran energi dan daur materi akan terganggu, yang pada akhirnya akan memengaruhi semua komponen ekosistem lainnya.
PENCEMACAN LINGKUNGAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya peningkatan. eksploitasi terhadap sumber daya alam (SDA) akan menyebabkan peningkatan kerusakan ekosistem, sebagai contoh timbulnya zat sampah yang mengakibatkan terjadinya pencemaran.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran adalah:
1. pertambahan penduduk yang tak terkendali (over population)
2. pesatnya perkembangan dan penyebaran teknologi;
3. adanya polutan dalam jumlah besar dan alam tidak bisa lagimenetralisir.

Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan? Apabila:
1. kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;
2. berada pada waktu yang tidak tepat;
3. berada pada tempat yang tidak semestinya.

Bagaimana sifat-sifat polutan?
1. Merusak untuk sementara dan setelah bereaksidengan lingkungan, zatnya tidak merusak lagi.
2. Merusak setelah jangka waktu tertentu, misalnya DDT dan Pb

Dalam kadar yang rendah, DDT dan Pb tidak mematikan manusia. Namun, apabila zat ini tertimbun dalam lemak dengan jumlah yang melebihi batas normal akan menimbulkan kerusakan jaringan. Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

1. Pencemaran air dan tanah
 
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat yang mengakibatkan kualitas air terganggu. Hal ini dapat terjadi pada sumber mata air, sungai, waduk, dan air laut. Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya zat atau komponen lain ke dalam areal tanah. Menurut jenisnya bahan pencemar air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Pencemaran biologi
Pencemar biologi dalam perairan antara lain:
1) Escherichia coli
2) Entamoeba coli
3) Salmonella typhi
4) Tumbuhan Pengganggu (Gulma)
5) Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
6) Tumbuhan Paku Sampan (Salvinia natans)

b. Pencemaran kimia
Pencemar kimia dalam perairan antara lain sebagai berikut.
1). Zat-zat kimia
Misalnya pestisida, limbah industri, buatan, dan deterjen yang kesemuanya dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan organisme di perairan.

2). Limbah industri
Yang berupa zat-zat radioaktif dan logam-logam berat, seperti Cu, Hg (air raksa/merkuri), Pb (timah hitam), seng (Zn), Arsen (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Nikel (Ni).
Zat-zat tersebut di atas dapat mengganggu organisme yang hidup di air melalui rantai makanan, zat tersebut akan berpindah dari organisme satu ke organisme lain yang pada akhirnya zat tersebut akan terakumulasi pada konsumen yang menduduki piramida makanan paling atas. Pada dosis tertentu akan berubah menjadi racun.

3) Penggunaan pestisida DDT
 
Pengendalian hama yang menggunakan insektisida berupa DDT (Dikloro Difenil Trichlorothan) oleh para petani secara berlebihan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran air dan tanah mengingat zat ini mempunyai sifat sebagai berikut.
a) Bila masuk ke dalam tubuh organisme, tidak dapat diuraikan (nonbiodegrada) sehingga akan tertumpuk dalam air atau tanah.
b) Larut dalam lemak dan dapat berpindah ke organisme lain melalui aliran materi dalam rantai makanan, hal ini memungkinkan DDT dapat tertumpuk dalam tubuh manusia sehingga berakibat rusaknya jaringan yang menimbulkan kelelahan dan kejang-kejang otot.
c) Sampah organik
Berbagai sampah organik yang dibuang ke sungai, kolam, atau parit akan mengalami pembusukan oleh bakteri pembusuk yang banyak memerlukan Oksigen (O2). Hal ini menyebabkan kadar Oksigen (O2) air berkurang, menyebabkan plankton, hewan-hewan kecil, maupun hewan besar tidak dapat hidup lagi.

d) Terjadinya eutrofikasi
Disebabkan karena terjadinya pembusukan yang berlebihan di perairan karena penimbunan senyawa nitrat (NO3). Ditambah belum lagi penimbunan sisa-sisa pupuk yang lainnya di daerah pertanian yang akan menyebabkan tumbuh suburnya gulma. Belum dapat menutup permukaan air sehingga cahaya tidak bisa menembus ke pedalaman air sehingga menghambat proses fotosintesis yang diakhiri dengan berkurangnya produksi oksigen (O2). Berkurangnya oksigen menyebabkan ikan dan hewan lainnya yang hidup di air menjadi berkurang atau terhambat pertumbuhannya.

2. Pencemaran udara

Pencemaran udara disebabkan adanya pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi, batubara, asap rokok, dan gas-gas lain yang mencemari udara, misalkan gas CO, CO2, NO, NO2, SO, SO2, CH4, CFC3. ppm (part per million), yaitu jumlah cm3 polutan per m3 udara. Polutan yang dimaksud disini dapat berbentuk partikel, cairan, atau gas.

a. CO (Karbon Monoksida)
Sebagai gas pembunuh, gas ini mempunyai daya ikat terhadap haemoglobin yang jauh lebih tinggi daripada dengan O2, sehingga mengganggu pengikatan O2 oleh darah. Bila dalam darah 70-80% Hb mengikat CO dapat mengakibatkan kematian. Contoh-contoh terbentuknya gas CO, antara lain.
1) Menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup.
2) Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dengan keadaan kaca yang tertutup.

b. CO2 (Karbon Dioksida)
CO2 bersama mikroorganisme, debu, dan titik-titik air akan berkondensasi membentuk awan. Awan mempunyai sifat dapat ditembus oleh energi panas, sehingga suhu udara yang berada di permukaan bumi akan meningkat. Kadar CO2 0,033% yang ada di udara akan dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis, tetapi bila kadar tersebut berlebih maka akan merusak tumbuhan dan hewan.

c. Gas NO, NO , SO, dan SO
 
Gas-gas tersebut dapat menimbulkan gangguan pada sistem saluran pernapasan, sedangkan NO3 apabila masuk ke ekosistem tanah dan air akan menyebabkan eutrofikasi. Gas-gas tersebut juga dapat berkondensasi dengan partikel-partikel lain beserta titik-titik air sehingga terbentuklah zat asam, dan bila turun bersama air hujan terjadilah Hujan Asam.
d. CFC (Chloro fluorocarbon)

CFC terdapat pada gas pendingin AC, kulkas, dispenser, dan kosmetik. Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai, dan bila masuk ke dalam atmosfer akan mampu mengikat lapisan ozon. Hal inilah yang dikhawatirkan umat manusia sedunia, mengapa demikian? Hal ini disebabkan lapisan ozon merupakan selimut bumi yang berfungsi mencegah radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Bila kadar CFC terlalu tinggi, lapisan ozon dapat semakin tipis bahkan berlubang, hal seperti ini yang akan membahayakan bumi.

3. Pencemaran suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising yang berlangsung secara terus-menerus. Satuan kekuatan suara dikenal dengan satuan desibel (dB). Dibawah ini dijelaskan gambaran mengenai polusi udara, antara lain.

a. Percakapan normal : 40 dB
b. Keributan : 80 dB
c. Suara kereta : 95 dB
d. Pesawat jet lepas landas : 150 dB

Suara yang timbul apabila melebihi kadar dapat mengganggu pendengaran dan mempengaruhi sistem metabolisme antara lain:
a. perubahan tekanan darah,
b. gangguan jantung,
c. perubahan denyut nadi,
d. stress, dan
e. kontraksi perut.

4. Pencemaran benda-benda radioaktif
Penyebabnya adalah benda-benda radioaktif, debu radioaktif yang berasal dari ion nuklir serta reaktor-realtor atom. Bahaya yang ditimbulkan, yaitu ). Efek yanglradioaktif sinar alfa (α), sinar beta (β), sinar gamma ( ditimbulkan zat radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya yang dapat merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen akan menyebabkan terjadinya mutasi gen dan dapat juga menyebabkan kanker.

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN

2. Dampak Pencemaran Udara

Dampak pencemaran udara saat ini merupakan masalah serius yang dihadapi oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara ternyata sangat merugikan. Pencemaran tersebut tidak saja berakibat langsung terhadap manusia, tapi berpengaruh juga terhadap lingkungan alam.

Pembangunan yang pesat dewasa ini, khususnya industri dan teknologi, serta semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Otomatis di dalam diri kita sudah tercemar gas-gas yang berbahaya secara tidak kita sadari.

Dampak pencemaran udara dibagi atas beberapa, yaitu :

a. Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida

Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berbau. Tidak berasa dan berwarna. Oleh sebab itu lingkungan yang tercemar oleh gas CO tidak dapat dilihat oleh mata. Di udara gas CO terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Tapi di daerah perkotaan dengan lalulintas yang padat konsentrasi gas berkisar 10 – 15 ppm. Dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan menimbulkan kematian. Keracunan gas Monoksida (CO) dapat ditandai dari keadaan yang ringan, berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat dapat menurunnya kemampuan gerak tubuh, serangan jantung sampai pada kematian.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida

Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas NO yang mencemari udara secara visual sulit diamati, karena gas tersebut tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan gas NO2 bila mencemari udara mudah diamati dari baunya yang sangat menyengat dan warnanya coklat kemerahan. Gas ini berasal dari limbah-limbah industri, transportasi, pembangkit listrik, pembuangan sampah, dan lain-lain. Pencemaran udara oleh gas NOx, juga dapat menyebabkan terjadinya Peroxy Acetil Nitrate yang menyebabkan iritasi pada mata, serta dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat mengganggu lingkungan.

c. Dampak Pencemaran oleh Belerang Oksida

Sebagian besar pencemaran udara oleh belerang oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara serta berasal dari alat-alat transportasi yang menggunakan bahan bakar fosil. Apabila kadar belerang oksida SO3 tinggi diudara akan menyebabkan timbulnya hujan asam yang dapat merusak tanaman, dimana kerusakan hutan berawal dengan terjadinya pengikisan lapisan tanah yang subur. Hal ini menyebabkan menurunnya daya dukung alam bagi manusia. Sehingga menimbulkan kerusakan tanah yang permanen belum lagi penebangan liar yang seringkali terjadi, maka timbullah tanah longsor yang membahayakan bagi penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Bukan itu saja, dalam jumlah besar diudara gas SOx dapat menyebabkan kanker, karena seharusnya walaupun jumlah gas tersebut relatif kecil, sebaiknya tidak terdapat diudara.



d. Dampak Pencemaran Hidrokarbon (HC)

Pencemaran udara oleh Hidrokarbon (HC) dalam jumlah sedikit tidak begitu membahayakan kesehatan manusia, tapi apabila dalam jumlah diudara sangat banyak dan bercampur dengan bahan pencemar lainnya, maka apabila terhisap oleh manusia menyebabkan terjadinya pembentukan sel-sel kanker. Biasanya gas ini banyak ditemukan di kawasan industri dan kota-kota besar seperti Jakarta yang lalulintasnya padat.

e. Dampak Pencemaran Partikel

Pencemaran oleh partikel disebabkan oleh dua hal, yaitu :

1) Bisa karena peristiwa alamiah
2) Karena ulah manusia melalui kegiatan industri dan teknologi.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, tanaman, hewan dan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernafasan.

f. Dampak Kebisingan

Saat ini kebisingan menjadi masalah besar bagi penduduk kota besar, contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Suasana akan lebih parah lagi apalagi di suatu lingkungan terdapat industri. Kebisingan akan menimbulkan stress atau ketegangan jiwa, dan juga merusak saraf pendengaran, sehingga pendengaran menjadi terganggu.

g. Dampak Pemakaian Insektisida

Akhir-akhir ini ditemukan sisa obat pemberantas hama pada sayuran dan buah-buahan, padahal apabila dimakan akan menimbulkan penyakit kanker. Hal ini juga ditemukan pada obat-obat yang disemprotkan ke udara, seperti obat nyamuk semprot dan lain-lain. Dimana dapat merugikan kesehatan manusia.

h. Dampak Kerusakan Ozon dan Efek Rumah Kaca

Lapisan ozon merupakan lapisan pelindung dari sinar ultraviolet yang berlebih berasal dari sinar matahari. Apabila lapisan ozon rusak maka sinar ultraviolet akan masuk secara langsung ke bumi dan dapat menyebabkan berbagai macam kerugian bagi manusia, yaitu dapat merusak kulit manusia (kanker kulit) dan suhu bumi akan naik. Bila hal ini terjadi bumi tidak aman lagi bagi manusia, karena kenaikan suhu bumi akan menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. Dan hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Garis pantai akan bergeser naik sehingga tempat-tempat yang terletak di tepi pantai tenggelam. Selain karena kerusakan lapisan ozon, kenaikan suhu bumi dapat juga disebabkan oleh efek rumah kaca atau greenhouse effect. Efek rumah kaca dapat terjadi karena meningkatnya jumlah karbon dioksida (CO2) di udara. Sedangkan karbondioksida dari tahun ke tahun terus meningkat, sejalan dengan makin banyaknya penggunaan bahan bakar fosil untuk mencukupi keperluan energi dunia. Karbondioksida hasil pembakaran akan mengumpul pada lapisan tertentu di atmosfer membentuk semacam “perisai”. Adanya perisai ini justru membuat panas yang berasal dari bumi tidak dapat keluar secara bebas dari lapisan atmosfer bumi. Menyebabkan panas tersebut kembali ke bumi, sehingga panas dari bumi yang dipantlkan lagi ke bumi berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi. Akibat ini sama dengan yang ditimbulkan kerusakan ozon yaitu kenaikan suhu bumi dan mencairnya es di kutub, sehingga permukaan laut menjadi naik. Mungkin dapat kita lihat dari kondisi saat ini dimana terjadinya ombak pasang diberbagai wilayah laut di tanah air kita, mungkin itu merupakan salah satu dampak dari kedua efek rumah kaca dan kerusakan ozon yang menimbulkan terjadinya kenaikan permukaan air laut karena mencairnya es di Kutub.

3. Dampak Pencemaran Air

Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua mahluk hidup dimuka bumi ini memerlukan air. Apabila air sudah tercemar, maka dapat menyebabkan kerugian bagi umat manusia. Air yang sudah tercemar oleh limbah industri, rumah tangga dan lain-lain tidak dapat dipergunakan, karena udah tercemar. Apabila digunakan dapat menimbulkan berbagai penyakit menular. Salah satunya penyakit Hepatitis A. Virus ini sering berada pada makanan yang telah terkontaminasi seperti pada susu, makanan daging, buah-buahan mentah yang dikunsumsi langsung tanpa dicuci terlebih dahulu, dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air, yaitu : folio, kolera, typus, dysentri amoeba dan cacingan.

Pencemaran air dapat dihindari apabila masing-masing pihak mau menjaga. Didalam kegiatan industri dan teknologi air yang telah digunakan (air limbah industri) tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan karna dapat menyebabkan pencemaran. Jadi, harus diproses daur ulang baru dikembalikan ke lingkungan. Selain itu dampak pencemaran air dapat menimbulkan keracunan, yang dapat dikategorikan dalam beberapa macam :

a. Keracunan Kadmium
b. Keracunan Kobalt
c. Keracunan Air Raksa
d. Keracunan Bahan Insektisida

Ketiga bahan seperti Kadmium, Kobalt dan Air Raksa biasanya terdapat di limbah-limbah industri. Sedangkan yang keempat yaitu bahan insektisida berasal dari persawahan karena untuk meningkatkan produksi pangan untuk menghindari hama. Lambat laun bahan-bahan berbahaya yang masuk ke tubuh menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh sehingga menimbulkan kerusakan.

4. Dampak Pencemaran Daratan

Pencemaran daratan pada umumnya berasal dari limbah berbentuk padat yang dibuang atau dikumpulkan disuatu tempat penampungan. Tempat pengumpulan limbah padat ini dapat bersifat sementara atau tetap. Oleh karena tempat pengumpulan padat sudah ditentukan, maka sudah saatnya diperhitungkan kemungkinan dampaknya.
Bentuk dampak pencemaran daratan dibagi atas 2 bagian, yaitu :

a. Dampak Langsung

Dampak pencemaran daratan yang secara langsung oleh manusia adalah dampak dari pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan industri. Dampak langsung akibat pencemaran daratan lainnya adalah timbunan limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan pemandangan yang tidak sedap, kotor dan kumuh. Hal ini sering terjadi pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau dump station menyebabkan pemandangan sekitar terlihat kurang enak dipandang dan mempengaruhi psikis penduduk sekitar.

b. Dampak Tidak Langsung

Dampak yang dirasakan secara tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah apabila kaleng bekas, ban dan lain-lainnya bila hujan akan berisi air yang menjadi sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Apabila menggigit manusia dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit-penyakit di bawah ini disebabkan oleh nyamuk, yaitu :

1) Penyakit Pes
2) Penyakit Kaki Gajah
3) Penyakit Malaria
4) Penyakit Demam Berdarah

LANGKAH – LANGKAH PENGOLAAN LIMBAHA
1. Tindakan positif untuk menggunakan kembali limbah
  • Gunakanlah kertas/kartu undangan/leaflet yang sudah tidak terpakai, misalnya untuk konsep atau catatan belanja.
  • Akan lebih baik menggunakan kardus yang Anda miliki sebagai tempat mainan misalnya, daripada membeli tempat khusus untuk itu.
  • Gunakan kembali botol/kaleng bekas minuman. Menggunakan kembali botol/kaleng bekas lebih murah daripada didaur ulang.
  • Gunakan kantung plastik yang kamu dapat dari toko/pasar sehingga tidak perlu memintanya saat berbelanja lagi.
2. Tindakan positif untuk mengurangi limbah domestik
a. Jangan mencampurkan limbah. Idealnya setiap rumah memiliki tempat limbah khusus untuk logam, kaca, dan limbah organik. Hal ini akan memudahkan dalam mendaur ulang limbah tersebut. Memisahkan limbah yang mudah terurai dengan yang tidak merupakan langkah awal yang baik.
b. Jangan membeli sesuatu yang dikemas berlebihan. Benda-benda demikian harus dihindari agar limbah rumah tidak banyak.
c. Belilah sesuatu yang volume/ukuran satuannya terbesar, sebagai contoh 10 botol minuman dengan volume 200 cc akan menghasilkan limbah yang lebih banyak dibanding dengan satu botol besar minuman yang sama dengan ukuran 2 liter.
d. Pilihlah wadah yang dapat dikembalikan. Botol yang dapat dikembalikan ke penjualnya sangat lebih baik kita pilih daripada yang tidak dapat dikembalikan. Jika hal ini kita lakukan, meskipun baru beberapa tahun, limbah yang dihasilkan rumah kita akan berkurang sangat banyak.
e. Pilihlah pembungkus yang mudah terurai. Pembungkus dari kertas atau kardus lebih baik kita pilih daripada yang terbuat dari plastik sebab lebih mudah didaur ulang. Untuk alasan yang sama botol dari gelas lebih baik daripada botol plastik, apalagi jika botol tersebut dapat dikembalikan ke penjualnya. f. Jika belanjaan kamu sedikit, pikirkan dahulu sebelum memutuskan meminta plastik di toko/pasar tempat kamu berbelanja. Membiasakan membawa tas belanjaan sendiri akan lebih baik seperti yang biasa dilakukan di Eropa.
g. Sedapat mungkin gunakanlah kertas/buku tulis secara penuh di kedua halaman.
h. Gunakanlah barang-barang hasil daur ulang.
i. Jangan membeli makanan segar yang dikemas dalam plastik. Di beberapa supermarket daging, buah-buahan, dan sayuran segar dikemas dengan wadah plastik. Hal ini sungguh tidak ada gunanya dan merupakan sumber polusi plastik.
j. Tolaklah kantung plastik dari “makanan jajanan” (take away food), karena kebanyakan kantung-kantung tersebut akan dibuang dalam sekejap. Kantung dari kertas akan lebih baik.
k. Pilihlah sandang dari bahan alami. Hindari sandang sintetis atau campuran, hindari pula menggunakan sepatu dari plastik, tetapi gunakanlah sepatu kulit.
l. Hindarkan barang-barang dari plastik yang sekali pakai. Jika penggunaan barang-barang tersebut tidak dapat dihindarkan, bekasnya jangan dibuang, tetapi gunakan kembali misalnya untuk tempat makan.
m. Jika tidak dapat dihindarkan, kamu perlu membeli barang-barang dari plastik, belilah barang hasil daur ulang atau yang berbahan baku termoplastik (plastik yang tidak tahan panas).
3. Tindakan positif untuk mendaur ulang
a. Buat dan gunakanlah kompos. Limbah dari dapur, kebun, dan kain dari serat alam/wol dapat dibuat kompos. Kertas dan kardus akan terurai, tetapi lebih lambat.
b. Berbagai limbah domestik dapat dibuat menjadi barang dekoratif/ mainan cantik yang dapat menghasilkan uang jika dijual.
c. Jika Anda tidak dapat menggunakan kembali limbah yang terbuat dari kaca, plastik, aluminium, dan kertas, jangan dibuang bercampur dengan limbah lainnya (dari dapur/kebun). Kumpulkan dan berikanlah/juallah ke pemulung/pengumpul limbah. Limbah yang bersih/tidak terlalu kotor sangat disukai oleh pengumpul limbah. Kemungkinan kertas yang kotor akan ditolak karena saat dibuat barang baru memerlukan perlakuan khusus yang berarti bertambahnya biaya.
d. Efisiensi penggunaan energi untuk pembuatan barang aluminium dan kertas dari bahan bekas/limbah sangat tinggi, yaitu 95% (aluminium) dan 97% (kertas). Sangat bijaksana jika Anda mengumpulkan limbah tersebut dan memberikan/menjualnya ke penampungan untuk didaur ulang.
e. Ketersediaan bahan baku yang berkesinambungan sangat penting bagi kelangsungan suatu produksi, tidak terkecuali yang bahan bakunya barang bekas/limbah. Peran serta kamu untuk mengumpulkan limbah yang dapat didaur ulang sangat berarti bagi kesinambungan proses daur ulang, para pemulung/pengumpul terutama bagi lingkungan. Mencampuradukkan limbah sungguh hanya akan menambah semakin tingginya tumpukan limbah di TPA
4. Tindakan Positif untuk Mengolah Limbah
Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan membuatnya menjadi gas bio sebagai sumber energi alternatif.
MITIGASI LINGKUNGAN
  1. Mitigasi lingkungan adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi dampak negatif lingkungan akibat adanya rencana atau pelaksanaan suatu kegiatan
  2. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
          Yang termasuk dalam langkah-langkah mitigasi lingkungan adalah:
a.       Menghindarkan impak suatu kegiatan dengan melakukan pembatalan, modifikasi atau menghilangkan beberapa tahapan tertentu. 
b.      Memperkecil impak dengan membatasi skala kegiatan.
c.       Memperbaiki suatu yang merusak lingkungan dengan melakukan restorasi, repairing atau rehabilitasi.
d.      Mengurangi atau menghilangkan impak yang sedang terjadi dengan pengelolaan yang tepat dan effisien.
e.       Memberikan kompensasi suatu impak melalui relokasi, pembangunan fasilitas baru, pembuktian yang masuk akal (sound proofing), penyejukan (airconditioning).
f.        Memberikan perlakuan yang sebaik-baiknya terhadap semua yang terkena dampak.
g.       Melakukan daur ulang material.
Faktor Fisik Sebagai Faktor Pembatas, Lingkungan Mikro dan Indikator Ekologi
Lingkungan mikro merupakan suatu habitat organisme yang mempunyai hubungan faktor-faktor fisiknya dengan lingkungan sekitar yang banyak dipengaruhi oleh iklim mikro dan perbedaan topografi. Perbedaan iklim mikro ini dapat menghasilkan komunitas yang ada berbeda. Suatu faktor lingkungan sering menentukan organisme yang akan ditemukan pada suatu daerah. Karena suatu faktor lingkungan sering menentukan organisme yang akan ditemukan pada suatu daerah, maka sebaliknya dapat ditentukan keadaan lingkungan fisik dari organisme yang ditemukan pada suatu daerah. Organisme inilah yang disebut indikator ekologi (indikator biologi). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan indikator biologi adalah:
a) umumnya organisme steno, yang merupakan indikator yang lebih baik daripada organisme euri. Jenis tanaman indikator ini sering bukan merupakan organisme yang terbanyak dalam suatu komunitas.
b) spesies atau jenis yang besar umumnya merupakan indikator yang lebih baik dari pada spesies yang kecil, karena spesies dengan anggota organisme yang besar mempunyai biomassa yang besar pada umumnya lebih stabil. Juga karena turnover rate organisme kecil sekarang yang ada/hidup mungkin besok sudah tidak ada/mati. Oleh karena itu, tidak ada spesies algae yang dipakai sebagai indikator ekologi.
c) sebelum yakin terhadap satu spesies atau kelompok spesies yang akan digunakan sebagai indikator, seharusnya kelimpahannya di alam telah diketahui terlebih dahulu.
d) semakin banyak hubungan antarspesies, populasi atau komunitas seringkali menjadi faktor yang semakin baik apabila dibandingkan dengan menggunakan satu spesies




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar